Oleh : Ramadhan Nurpambudi*
Hujan lebat bisa terjadi mulai pagi hari, dimulai dari wilayah Lampung bagian timur dan perlahan bergerak ke barat hingga malam hari. Dengan kondisi suhu muka laut yang hangat di sepanjang Laut Jawa hingga Selat Sunda maka proses pembentukan awan akan semakin meningkat. Secara klimatologis memang seharusnya kita sudah dihadapkan dengan musim kemarau namun banyak faktor yang menyebabkan kita masih mendapat banyak hujan di bulan ini, salah satunya faktor semakin aktifnya La Nina.
Meningkatnya curah hujan untuk 3 hari kedepan juga berimbas dengan meningkatnya tinggi gelombang di wilayah pelayaran. Di wilayah barat Lampung ombak diprakirakan mencapai 3 meter, untuk wilayah selat sunda diprakirakan mencapai 2,5 meter. Di perairan timur Lampung cenderung lebih aman berkisar 0,25 – 0,75 meter. Dihimbau untuk lebih waspada jika ingin melaut ke wilayah perairan bagian barat Lampung.
Salah satu yang tidak bisa lepas dari hujan lebat adalah fenomena puting beliung. Kami juga menghimbau agar lebih berhati-hati karena potensi terjadinya akan semakin meningkat, puting beliung ini akan berdampingan dengan munculnya awan cumulunimbus. Puting beliung dapat merusak atap rumah dan juga bangunan semi permanen. Namun puting beliung terjadi dalam waktu yang relatif singkat sekitar 5-10 menit, tetapi kerusakan yang ditimbulkan bisa cukup parah.
Untuk 3 hari kedepan masyarakat dihimbau untuk lebih waspada dan lebih peka terhadap perubahan cuaca yang terjadi. Perhatikan jika langit dengan cepat merubah menjadi gelap, dasar awan yang semakin rendah, jika kita melihat awan-awan seperti berbentuk bunga kol yang cukup padat, dan terdengar suara angin yang gemuruh dan berputar-putar. Jika sudah ada tanda-tanda seperti itu segera berlindung di tempat yang aman. Jika sedang berkendara lebih baik berhenti sejenak dan setelah puting beliung berhenti baru menjalankan perjalanan. Jauhi bangunan semi permanen atau baliho-baliho yang tidak kokoh karena puting beliung dengan mudah akan merobohkannya.
Puting beliung bisa mencapai kecepatan ±60 km/jam. Dengan kecepatan seperti itu cukup untuk merobohkan pohon hingga ke akarnya, memporak porandakan perkebunan warga, dan menyebabkan sampah yang berserakan di sepanjang jalur yang dilaluinya. Bentuk puting beliung ini seperti belalai gajah atau vacum cleaner, dominan terjadi di daerah dataran rendah pada siang hingga sore hari. Namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi di dataran tinggi juga.
Solusinya yang bisa dilakukan untuk meminimalkan datangnya puting beliung adalah dengan melakukan pengijauan di sekitar tempat tinggal kita karena angin ini cenderung mengincar wilayah yang terbuka. Pepohonan akan mengacaukan pergerakan dan juga kecepatan angin pada saat terjadi puting beliung sehingga angin akan terpecah. Solusi lainnya adalah membuat bangunan tempat tinggal kita sekokoh mungkin sehingga angin puting beliung tidak berdaya merusaknya.
Kami akan senantiasa memberikan warning atau peringatan dini jika ada potensi terjadinya hujan lebat dan angin kencang selama 24 jam. Masyarakat cukup mengikuti dan mengamati akun Facebook (Infocuaca BMKG Lampung) kami dan bisa menginformasikan kepada kami jika mulai terjadi tanda-tanda seperti yang kami jelaskan. Selalu waspada terhadap perubahan cuaca yang terjadi agar kita semua terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.***
* Prakirawan Stasiun Meteorologi Radin Inten II Lampung