Jejak  

Ziarah ke Makam Karl Marx dan Adam Smith

Saya di makam Karl Marx di Highgate Cemetery, Swains Lane, London. (Foto: Istimewa/Oki Hajiansyah Wahab)
Saya di makam Karl Marx di Highgate Cemetery, Swains Lane, London. (Foto: Istimewa/Oki Hajiansyah Wahab)
Bagikan/Suka/Tweet:

Oki Hajiansyah Wahab 

Ingar bingar pemilu di tanah air justru membuat saya memutuskan untuk menepi. Kesempatan berkunjung ke Britania Raya membuat saya sejenak melihat dunia luar. London, Edinburg, Glasgow Lancaster, Liverpool adalah beberapa tempat yang saya kunjungi kali ini.

Saya teringat janji tulisan kepada senior saya Oyos Saroso HN yang dengan tekun merawat portal berita online teraslampung.com. Selain sebagai dokumentasi jejak, catatan perjalanan ini saya tulis sekaligus untuk memenuhi janji saya itu.

BACA: Lancaster dan Seekor Capung Merah

Makam Karl Marx dan Adam Smith adalah dua destinasi yang saya kunjungi, selain beberapa universitas dan kota tua Edinburg, Skotlandia. Catatan ini saya tulis menggunakan handphone dalam perjalanan menuju Edinburg.

Pada Februari 2019 lalu berita ramai mengabarkan bahwa makam Karl Marx kembali dirusak orang tak dikenal. Bukan kali ini saja makam Marx dirusak. Pada 1970 pusara itu pernah dirusak dengan bom pipa, dan dicorat-coret dengan cat. Padahal, makam Marx berstatus cagar budaya yang sangat dilindungi di Inggris.

Saya bediri di samping patung Adam Smith.

Karl Marx lahir dan besar di Jerman pindah ke London pada 1849. Dia kemudian menghabiskan masa hidupnya di sana hingga tutup usia pada 14 Maret 1883, dalam umur 64 tahun. Makam Karl Marx yang lahir dan besar di Jerman dan meninggal di London pada 14 Maret 1883 sendiri terletak di Highgate Cemetery, Swains Lane, London.

Meski cuaca tidak terlalu baik saat saya datang, tetapi hal tersebut tak menyurutkan niat untuk melihat langsung makam penulis buku Manifesto Komunis tersebut. Saya memilih naik bus kota dan menempuh perjalanan sekitar satu jam sebelum akhirnya sampai ke permakaman seluas 15 hektare.

Di permakaman yang secara resmi mulai digunakan pada 1839 ini terdapat sebuah makam yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan adalah makam Karl Marx.

Makam Karl Marx

Pengunjung yang hendak melihat makam ini dikenai tarif sebesar 4 poundsterling atau sekitar Rp 80.000 per orang. Usai membayar, pengunjung mendapatkan peta permakaman yang juga menunjukkan makam Karl Marx.

Di makam tersebut terdapat sebuah tugu peringatan berupa patung dada Marx setinggi 3.7 meter. Patung karya Laurence Bradshaw sendiri dibangun oleh Partai Komunis Inggris pada 1956.

BACA: Semalam di Liverpool

Di sana saya bertemu sepasang aktivis asal Brazil yang juga tengah mengunjungi makam Karl Marx. Tampak banyak karangan bunga yang diletakkan di depan makam dengan berbagai pesan. Makam Karl Marx sendiri dikunjungi peziarah dari berbagai negara.

Hal tersebut nampak dari pesan berbagai bahasa yang diletakkan dalam karangan bunga. Yang jelas kunjungan saya ke London kali ini begitu berkesan karena telah berhasil melihat makam tokoh komunisme, Karl Marx.

Dua hari berselang saya melanjutkan perjalanan ke Edinburgh, Skotlandia. Edinburgh sendiri adalah kota yang dinobatkan sebagai City of World Heritage oleh UNESCO pada tahun 1995. Perjalanan selama delapan jam dengan bus tersebut dilakukan malam hari dan tiba pada pagi hari.

Di depan Istana Buckingham

Selain indah Edinburgh juga dikenal sebagai kota melahirkan banyak figur-figur penting yang berpengaruh di dunia. Selain Adam Smith David Hume, seorang filsuf, ekonom dan sejarawan. Adam Smith , James Watt, penemu mesin uap Walter Scott, Robert Louis Stevenson, Arthur Conan Doyle dengan Sherlock Holmes-nya dan penulis generasi baru seperti Ian Rankin. Bahkan JK Rowling menuliskan karya fenomenalnya, Harry Potter, di kafe bernama The Elephant House yang juga berada di Edinburgh.

Sebagai penyuka sejarah tidak lengkap rasanya bila berkunjung ke Edinburg tanpa mengunjungi makam dan patung Adam Smith. Adam Smith lahir di Kirckaldy Skotlandia 5 Juni 1723 dan meninggal di Edinburg 17 Juli 1970 dikenal dengan magnum opus-nya yang berjudul The Wealth of Nation yang pikirannya bertolak belakang dengan Karl Marx.

Sebagai pelopor ilmu ekonomi modern Adam Smith juga dikenal adalah salah satu pelopor sistem ekonom kapitalisme. Adam Smith melalui bukunya The Wealth of The Nation mempertanyakan secara kritis doktrin-doktrin dari kaum merkantilis.

Salah satu sudut Kota London.

Patung Adam Smith setinggi 10 kaki ini merupakan karya pematung paling terkenal di Skotlandia, Alexander Stoddart. Patung yang berbahan perunggu ini sendiri terletak di Royal Mile , Edinburgh. Royal Mile sendiri adalah jalanan kota Edinburgh sepanjang satu mil yang menghubungkan Edinburgh Castle dan The Pallace of Holyrood . Di sepanjang Royal Mile terdapat Writers Museum, Elephant House Café sebagai tempat JK Rowling menulis Harry Potter, St Gilles Church, Heart of Millotians, Kirk Cermetry dan Heriot School.

Usai menikmati patung Adam Smith saya pun mencari lokasi makam Adam Smith yang berada di Canongate Kirk yang terletak tidak terlalu jauh dari Royal Mile. Makam Adam Smith sendiri berada di halaman gereja. Di depan gereja tempat makam Adam Smith sendiri kita bisa melihat patung sastrawan ternama Skotlandia, Robert Peterson. Uniknya, berbeda dengan ziarah ke makam Karl Marx yang ditarif 4 Pound, berkunjung ke makam Adam Smith ini sepenuhnhya gratis.

Berkunjung ke makam Karl Marx dan Adam Smith tentu membawa kita ke ingatan masa lalu yang mewarnai sejarah perkembangan dunia.***

*Dr. Oki Hajiansyah Wahab adalah peneliti, pekerja sosial, dan staf pengajar di Universitas Muhmmadiyah Metro, Lampung