Zikir Bersama di Bundaran Tugu Adipura Pecahkan Rekor MURI

Peringatan Isra Miraj dan Zikir Bersama yang digelar Pemkot Bandarlampung, Jumat pagi (6/5).
Bagikan/Suka/Tweet:

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Zikir bersama yang diikuri 23 ribu orang dalam rangka memperingati Isra Miraj yang digelar Pemerintah Kota Bandarlampung di Bundaran Tugu Adipura, Jumat pagi (6/5), tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

“Saya berterima kasih kepada warga yang hadir, dengan ini Bandarlampung berhasil memecahkan rekor MURI dalam kegiatan istighasah dengan peseta terbanyak,” kata Walikota Bandarlampung, Herman HN, Jumat (6/5)

Herman HN mengatakan  kegiatan ini bertujuan mengingatkan warga muslim di Bandarlampung tentang anjuran shalat dan amalan baik lainnya. Isra Miraj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah Nabi Muhamad SAW mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.

“Marilah kita meningkatkan kualitas keimanan dengan menjaga shalat lima waktu secara berjamaah di masjid. Sebentar lagi kita akan memasuk bulan Ramadhan, hendaknya umat Muslim memperbanyak dan menambah nilai-nilai amalan kebajikan,” katanya,
.
Setelah zikir bersama acara dilanjutkan dengan ceramah keagamanan yang diisi oleh, Habib Hasan Al-Zuhri. Habib Hasan mengatakan bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan yang dikenal dengan nama bulan Haram, yang didalamnya penuh dengan kebaikan.

Habib Hasan Al-Zuhri mengingatkan pentingnya berbuat kebaikan pada tanggal 27 Rajab, yang salah satu keutamaannya adalah seperti berjihad fii sabilillah.

Menurut Habib Hasan, bulan Rajab juga menjadi sarana refleksi mengenai peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tentang  proses Isra Miraj, dan juga bagaimana pula kita selaku umat muslim memaknai peristiwa tersebut dalam kehidupan sehari-hari selaku umat Islam.

“Shalat termasuk salah satu rukun Islam yang utama yang bisa membuat bangunan Islam tegak. Artinya ketika kita tidak solat, meski hanya sekali artinya kita sudah merubuhkan bangunan islam dalam diri kita. Para ulama sepakat, perbuatan itu sudah termasuk dosa besar,” kata Habib Hasna Al -Zuhri.