Zainal Asikin|Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG — Ribuan massa ormas islam yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Lampung yang akan berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi damai 212 Jilid III, terbengkelai, Kamis (1/12/2016). Mereka sudah berkumpul di depan halaman Museum Lampung, Kamis (1/12/2016) siang, tetaoi tiba-tiba perusahaan otobus (PO) yang akan membawa mereka ke Jakarta membatalkannya.
Meski gagal berangkat dengan bus, hal tersebut tidaklah menyurutkan langkah dan niat mereka untuk melakukan aksi damai 212 jilid III bersama para ormas Islam lainnya di Jakarta. Mereka menyewa puluhan kendaraan angkutan umum dan bus rapid transit (BRT) menuju ke Pelabuhan Pelindo II Panjang.
Selanjutnya mereka berangkat menggunakan kapal melalui jalur tol laut dari Pelabuhan Panjang menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Sedangkan yang melakukan perjalanan menuju ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan menuju Jakarta langsung, ada empat unit moda bus.
BACA: PKS Lampung Pantau Perjalanan Peserta Aksi 212
Koordinator GNPF MUI Lampung, Bukhori Abdul Somad mengatakan, keberangkatan ribuan anggota ormas Islam tersebut, dengan tujuan ke Jakarta menggelar aksi damai dengan istiqosah, zikir, doa dan sholat jumat bersama bergabung dengan ormas islam lainnya.
Bukhori mengaku keberangkatan umat Islam itu bukan karena ada rencana aksi untuk memecah belah bangsa, apalagi menggulingkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Bukhori menduga keberangkatan umat Islam itu sengaja dipersulit dan dilakukan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggungjawab.
“”Indikasinua, pembatalan secara sepihak dari perusahaan bus yang jauh sebelumnya telah di pesan. Kami berangkat ke Jakarta menggelar aksi damai, kalau ada tudingan melakukan adanya makar dan menggulingkan pemerintah itu sama sekali tidak benar,”ujar Bukhori, Kamis (1/12/2016).
“Niat dan tujuan baik kami. Karena ada kejanggalan mengenai pembatalan keberangkatan kami ke Jakarta, yang tiba-tiba PO bus yang sudah dipesan jauh hari dan sepakat dapat mengantarkan para rombongan. Tapi mendadak tadi malam, Po bus yang sudah dipesan membatalkan keberangkatan dengan alasan yang tidak jelas.
“Ya karena ada pembatalan mendadak ini, kami semua bingung harus bagaimana mengendalikan massa yang sudah berkumpul di Museum Lampung ini,”keluhnya.
Menurutnya, keberangkatan para ormas islam ini ke Jakarta tidak lain hanya untuk ibadah dengan turut serta dalam doa bersama di Lapangan Monas.
“Kurang lebih ada sekitar 2.000-an warga Lampung yang berangkat ke Jakarta untuk mengikuti zikir, dan doa bersama di Lapangan Monas,”ungkapnya.
Jumlah peserta yang berangkat, kata Bukhori, telah dibatasi dari yang awalnya 6.000 menjadi 1.800 orang. Ribauan orang yang berangkat tersebut berasal dari sejumlah wilayah di Lampung, seperti Bandarlampung, Lampung Barat, Pesawaran,dan Pringsewu.
“Sampai di Pelabuhan Tanjung Priok nanti, kami semua akan berjalan menuju ke Lapangan Monas, Jakarta dengan estimasi waktu tempuh sekitar dua jam,”jelasnya.
Sementara Kapolresta Bandarlampung AKBP Marbuni Pitono mengatakan, pihaknya mengimbau warga untuk tidak berangkat, tapi untuk warga yang sudah berangkat ke Jakarta diminta untuk tetap mengikuti instruksi, serta tidak melakukan kegiatan lain selain doa bersama di Lapangan Monas.
“Warga Lampung khusunsya yang dari Bandarlampung, dihimbau untuk tetap menjaga nama baik daerahnya dan harus tetap tertib dan mengikuti kegiatan dengan benar,”ujar Murbani.
Dikatakannya, berdasarkan dari data yang diterimanya, ada sekitar 1.064 orang lebih warga Lampung yang ikut serta dalam kegiatan gelar zikir dan doa bersama yang menuju ke Jakarta.
Sebagai antisipasi hal yang tidak diinginkan, kata Murbani, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada warga yang akan berangkat, terutama mencegah adanya senjata tajam atau barang berbahaya lainnya masuk ke secara ilegal bersama rombongan.
“Pemeriksaan sudah dilakukan, mulai dari berangkat hingga mereka ke luar dari Kota Bandarlampung,”terangnya.