Ditangkap Polisi karena Kritik TNI, Ini Profil Doktor Asal Lampung

Dr.Robertus Robet (Foto: dok Perhimpunan Pendidikan Demokrasi | Istimewa)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Para aktivis demokrasi dan HAM yang tergabung dalam tim pendamping hukum, Robertus Robet, mendesak Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian membebaskan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), yang diduga ditangkap pada Kamis dinihari, 7 Maret 2019. Robet diduga ditangkap karena mengkritik Tentara Nasional Indonesia pada saat aksi Kamisan pekan lalu.

“Mari desak Kapolri untuk membebaskan Robertus Robet tanpa syarat,” tulis anggota tim pendamping hukum Robertus yang juga Koordinator Kontras, Yati Andriyani, melalui keterangan tertulisnya.

BACA:  Aliansi Dosen UNJ Desak Polisi Membebaskan Dr. Robertus Robet

Video aksi Robertus di Aksi Kamisan pekan lalu menuai kontroversi dan kritik di media sosial. Dalam video itu, Robertus dituding telah mengkritik dan menghina TNI.

Menurut Yati, apa yang disampaikan Robertus Robet pada Aksi Kamisan tersebut adalah bentuk hak atas kebebasan berpendapat yang tidak boleh dibungkam. Namun, pada dinihari tadi, Robet dibawa ke Mabes Polri dari rumahnya.

Berdasarkan catatan Teraslampung.com, Robertus Robet termasuk akademikus yang selalu bersikap kritiis. Kekritisan pandangannya terhadap isu demokrasi dan HAM sudah terlihat sejak menjadi mahasiswa S1 di Universitas Indonesia.

BACA: Isi Lengkap Orasi Robertus Robet yang Membuatnya Ditangkap Polisi

Saat ini, pria yang lahir di Tanjungkarang pada 16 Mei 1971 ini tercatat sebagai pengajar di Jurusan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Robertus Robert menyelesaikan pendidikan dasar hingga SMA di Bandarlampung. Ia kemudian menyelesaikan pendidikan sarjana dalam bidang Sosiologi di Universitas Indonesia, Magister of Arts (MA)  dalam bidang Political Thought didapatkannya di University of Birmingham, Inggris.

Robet menyelesaikan studi doktoral dalam bidang filsafat di STF Driyarkara. Sejak mahasiswa hingga kini ia banyak menulis artikel dan makalah di berbagai media massa nasional dan jurnal seperti Kompas, Majalah Tempo, Prisma, dan lain-lain.

Robertus Robet juga menjadi penulis dan ko-penulis sejumlah buku dan monograf di antaranya: Menuju Kewarganegaran Substantif di Indonesia (2006), Republikanisme dan Keindonesiaan (2006), Politik Hak Asasi Manusia dan Transisi di Indonesia (2008), Kembalinya Politik (2008), Manusia Politik: Subyek Radikal dan Politik Emansipasi di Era Kapitalisme Global Menurut Slavoj Žižek (2010).

Selama ini Robertus Robet fokus risetnya pada bidang filsafat politik, sosiologi pengetahuan, sosiologi politik, pemikiran sosial, dan politik di Indonesia.

Selain mengajar di UNJ, Robertus Robet juga dikenal sebagai aktivis demokrasi dan HAM serta berhikmat di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi.

TL|Tempo.co|Perhimpunan Pendidikan Demokrasi