Hukum  

Dugaan Suap Calon Anggota KPU: Esti Diminta Jujur, Formasi Lampung Siap Hadirkan Uya Kuya

Komisioner KPU Lampung Esti Nur Fatonah membantah terlibat suap Rp100 juta untuk mengisi jabatan anggota KPU Tulangbawang.
Komisioner KPU Lampung Esti Nur Fatonah membantah terlibat suap Rp100 juta untuk mengisi jabatan anggota KPU Tulangbawang.
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Forum Penyelamat Demokrasi (Formasi) Lampung meminta kepada Esti Nur Fatonah berkata jujur untuk membongkar dugaan suap dalam seleksi KPU di Provinsi Lampung.

BACA: Dugaan Suap Rekrutmen Calon Anggota KPU, Komisioner KPU Lampung akan Dilaporkan ke DKPP

Menurut Formasi Lampung, pada  sidang DKPP, Senin lalu (20/1/2020) lalu, Esti diduga tidak berkata jujur sebagaimana asas penyelenggara Pemilu.

“Pengakuan jujur dari Esti dinilai akan dapat membongkar dugaan suap yang disebut-sebut melibatkan orang dekat WSE yang kini ditangkap KPK,” kata Ketua Formasi Lampung, Andreas Andoyo, Kamis (23/1/2020).

Jika Esti tetap mengklaim sudah jujur, Andoyo bersama mantan anggota KPU se-Provinsi Lampung siap untuk menghadirkan Uya Kuya supaya menghipnotis Esti agar ia dapat berkata jujur.

“Tanpa adanya kejujuran dari Esti, maka publik tidak akan percaya dengan kerja-kerja yang dihasilkan KPU khususnya dalam menyelenggarakan Pilkada tahun 2020. Kami  siap menghadirkan Uya Kuya. Kalau dengan kesadarannya dia tidak juga mau jujur, maka kami nanti yang akan hadirkan ahli hipnotis supaya memudahkan dia untuk membuat pengakuan,” ujarnya.

Mantan Ketua KPU Pringsewu itu juga mengapresiasi langkah dosen Unina, Dr. Budiono, yang berani melaporkan dugaan suap seleksi KPU ini ke DKPP.

Menurut Andoyo, sebagai salah seorang Tim Seleksi KPU Provinsi Lampung, Budiono telah membuktikan bahwa dirinya sangat concern dengan terpilihnya anggota KPU di Lampung yang berintegritas. Namun, langkah Budiono itu sepertinya tidak didukung oleh mantan anggota tim seleksi yang lainnya.

“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung langkah hukum yang dipilih Budiono. Sayangnya dia kelihatannya sendirian. Di mana tim seleksi lainnya, jangan tidur dong. Ayo kita kritisi seleksi KPU yang ditenggarai bermasalah ini. Jangan dibiarkan saja Budiono berjuang sendirian,” tegasnya.

Senada dengannya, Sekretaris Formasi Lampung, Jupri, mengatakan, pihaknya terus menghimpun dukungan sebagai upaya untuk menciptakan KPU yang berintegritas. Mereka juga telah mendapat banyak informasi terkait dengan seleksi KPU baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Lampung yang diduga bermasalah.

“Ada banyak informasi yang kita terima terkait seleksi ini. Kami tengah mengumpulkan dukungan dan informasi. Kami juga akan datang ke DPRD Lampung dan Komisi II DPR RI untuk memanggil KPU RI agar menjelaskan secara terbuka dugaan suap dalam seleksi KPU di Lampung,” terangnya.

Lebih lanjut Jupri menjelaskan, Formasi yang beranggotakan mantan KPU kabupaten kota se-Provinsi Lampung, sedang mengkaji upaya hukum yang mungkin dilakukan untuk mendukung langkah bersih-bersih di KPU Lampung. Guna keperluan itu, Formasi Lampung tengah melakukan diskusi dengan mantan penyelenggara Pemilu di Lampung yang berlatar belakang advokat.