Ini Alasan Walikota Herman HN Mencopot Kepala SMPN 16 Bandarlampung

Tim pendukung Rycko Menoza membagi handuk alat peraga kampanye (APK) dari tim Rycko Menoza kepada para guru SMPN 16 yang kebetulan melintas di dekat rumah Rycko Menoza ketika jalan sehat pada Jumat lalu (9/10/2020). Foto: Istimewa
Tim pendukung Rycko Menoza membagi handuk alat peraga kampanye (APK) dari tim Rycko Menoza kepada para guru SMPN 16 yang kebetulan melintas di dekat rumah Rycko Menoza ketika jalan sehat pada Jumat lalu (9/10/2020). Foto: Istimewa
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Walikota Bandarlampung Herman HN mencopot jabatan Purwadi sebagai Kepala SMPN 16 Bandarlampung. Purwadi mengaku pencopotan itu hanya karena ia menerima handuk dari calon Walikota Bandarlampung pada Pilkada 2020, Rycko Menoza, saat ia bersama para guru jalan sehat melintas di dekat rumah Rycko Menoza.

BACA: Kepala SMPN 16 Bandarlampung Dipecat karena Menerima Handuk dari Rycko, Ini Kata Guru

Sementara Walikota Herman HN mengaku pencopotan itu bukan sekadar karena Purwadi menerima handuk. Menurut Herman HN, Purwadi dicopot sebagai kepala SMPN 16 dan kembali jadi guru biasa karena ia melanggar aturan terkait pemberian alat peraga kampanye (APK) berupa handuk dari timnya cawakot Rycko Menoza.

Menurut Herman, hal itu melanggar aturan.

“(PNS) Nggak boleh melanggar aturan, itu saja,” kata Herman HN, tanpa menjelaskan aturan apa yang dilanggar Purwadi.

Herman HN mengatakan hal itu usai menemui massa aksi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Pemkot Bandarlampung, Senin (12/10).

Staf khusus Herman HN, Rakhmat Husein DC, mengatakan ASN harus menjaga netralitas saat kampanye Pilwalkot Bandarlampung saat ini. Pada saat jalan sehat itu, kepsek dan guru-guru dalam jam kerja.

“Pak Herman HN tak sembarangan menggeser seseorang jika pelanggarannya tak fatal.  Ada kok kepala sekolah yang dipertahankan belasan tahun,” katanya.

Purwadi sendiri mengaku ia dan para guru SMPN 16 menerima handuk APK tersebut saat sedang olahraga jalan sehat melintas dekat kediaman Rycko Menoza, Jumat (9/10).

“Awalnya, bersama sekitar 60 orang guru, olahraga rutin jalan sehat dan istirahat dekat rumah Rycko Menoza di Pahoman,” jelas Purwadi.

Saat berada di dekat rumah Rycko Menoza, kata Purwadi, tim pendukung Rycko menghampiri para guru dan membagikan handuk. Tidak lama kemudian, Purwadi mendapatkan telepom dari Herman untuk pindah sebagai guru biasa di di SMPN 26 Bandarlampung di daerah Kemiling.

Para guru menyesalkan pencopotan Purwadi. Selain Purwadi selama ini dikenal sangat baik dan berprestasi, pencopotan dengan tuduhan menerima APK handuk dari Rycko Menoza juga tanpa ada forum pembelaan atau kesempatan klarifikasi dari Purwadi.

Rycko Menoza merupakan salah satu calon Wakil Walikota Bandarlampung pada Pilkada 2020. Berpasangan dengan politikus PKS, Johan Sulaiman, putra sulung mantan Gubernur Lampung Sjachkroedin ZP itu mendapatkan nomor 1. Rycko-Johan diusung Partai Golkar dan PKS.

Pasangan calon lain dalam Pilkada Bandarlampung 2020 adalah Yusuf Kohar, Wakil Walikota Bandarlampung dan pendiri Partai Demokrat di Lampung. Ia berpasangan dengan politikus PDIP Tulus Purnomo dan mendapatkan nomor urut 2. Kohar-Tulus diusung Partai Demokrat, PAN, PKB, PPP, dan Perindo.

Pasangan nomor urut 3 adalah Eva Dwiana-Deddy Amarullah. Eva Deddy diusung PDIP, Gerindra, dan Partai Nasdem. Eva adalah istri Walikota Herman HN dan anggota DPRD Lampung dari Fraksi PDIP. Sedangkan Deddy Amarullah merupakan mantan pejabat teras Pemkot Bandarlampung dan salah satu orang kepercayaan Walikota Herman HN.