Jika Terbukti Jual Pertalite Oplosan, SPBU Madukoro akan Ditutup
Feaby|Teraslampung.com Kotabumi–Pemkab Lampung Utara siap menutup Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.345.101 Modukoro, jika terbukti SPBU terssebut sengaja menjual BBM jenis pertalite ‘oplosan’ yang sempat dikeluhkan warg...

Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi–Pemkab Lampung Utara siap menutup Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.345.101 Modukoro, jika terbukti SPBU terssebut sengaja menjual BBM jenis pertalite ‘oplosan’ yang sempat dikeluhkan warga.
“Pemerintah wajib hukumnya melindungi rakyatnya. Untuk itu, kami tak akan sungkan menutup SPBU itu jika memang terbukti sengaja mencampur air dalam BBM jenis pertalite itu,” tegas Asisten II Sekretaris Kabupaten, Fahrizal Ismail, Senin (15/5/2017).
Untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kesengajaan dalam persoalan ini, terus dia lagi, pihaknya akan menerjunkan tim gabungan ke lokasi.
Tim itu terdiri dari Dinas Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup, serta Bagian Perekonomian Sekretariat Kabupaten. Selain itu, pihaknya juga akan mengirimkan surat kepada PT Pertamina Depot Panjang untuk melakukan pemeriksaan terhadap SPBU itu.
“Besok, tim gabungan akan turun ke lokasi guna memastikan penyebab bercampurnya air dalam BBM pertalite itu,” tandasnya.
Manajer SPBU Madukoro, Lili belum berhasil dikonfirmasi. Yang bersangkutan sama sekali tak merespons panggilan atau pesan singkat eski nomor ponselnya 082184488xxx dalam keadaan aktif.
Sebelumnya, menduga BBM jenis pertalite yang dijual oleh SPBU Madukoro bercampur air, sejumlah pengendara ramai mendatangi SPBU guna meminta pertanggungjawaban, Sabtu (13/5/2017).
Terungkapnya dugaan BBM oplosan ini pertama kali diungkap oleh Saleh (40), sopir angkutan umum jurusan Kotabumi – Negara Ratu, Sabtu (13/5/2017) sekitar pukul 06.30 WIB.
Awalnya, Saleh tak menaruh curiga saat mobilnya diisi bensin oleh petugas SPBU. Namun, alangkah terkejutnya Saleh, begitu terkena tangannya cipratan bensin saat petugas mencabut selang pengisi bensin dari tangki mobilnya. Cipratan bensin itu diduganya mengandung air.
Saleh langsung merespons kecurigaannya ini dengan mempertanyakannya langsung kepada petugas yang baru saja mengisi tangki mobilnya. Saat itu, petugas tetap kekeh kalau bensin mereka sama sekali tak bercampur dengan air. Meski sepenuhnya yakin bensin yang baru saja diisi petugas ke dalam mobil bercampur air, namun Saleh memutuskan pergi lantaran tak ingin beradu argumen.
BACA: Dicurigai Jual Pertalite Oplosan, SPBU Madukoro Digeruduk Warga
“BBM pertalite yang saya isi itu seharga Rp110 ribu,” kata dia saat ditemui di SPBU.
Kecurigaan Saleh akhirnya benar – benar terbukti saat mobil yang dikendarainya mendadak mati di tanjakan yang berada di depan Polsek Kotabumi Utara. Ia langsung memeriksa kondisi karburator mobilnya dan mendapati adanya air di dalamnya.
Merasa telah ‘dicurangi’, Saleh kembali mendatangi SPBU itu dengan berjalan kaki sekitar 200 meter. Dengan tegas Saleh meminta pertanggungjawaban petugas SPBU lantaran mobilnya mogok.
Saat menunggu pertanggungjawaban pihak SPBU, tak lama berselang, sejumlah pengendara sepeda motor mendatangi SPBU itu dengan keluhan yang sama. Para pengendara itu meminta petugas SPBU mengganti BBM pertalite mereka karena sepeda motor mereka mogok selepas diisi BBM pertalite di sana. Kapolsek Kotabumi Utara dan anggota Polres Lampung Utara juga terlihat mendatangi lokasi SPBU.
Subandi (50), warga sekitar, mengatakan, istrinya terpaksa dijemput oleh putranya lantaran sepeda motor istrinya mogok di SPBU usai mengisi bensin. Setelah diperiksa, ternyata terdapat kandungan air di dalam karburator sepeda motor mereka. Lantaran tak tahan menunggu lama, dirinyalah yang menggantikan istrinya untuk menunggu pertanggungjawaban pihak SPBU.
Akhirnya, pihak SPBU menggganti BBM yang ada di dalam tangki sepeda motor mereka dengan BBM jenis premium setelah sebelumnya dikuras habis.
“Sepeda motor istri saya mogok. Tapi, sekarang sudah diganti dengan BBM premium,” terangnya.