Kurangi Banjir di Jabodetabek, Hujan akan Dialihkan ke Lampung

Banjir di kompleks Vila Nusa Indah, Bekasi, 2 Januari 2020. Dalam musibah tersebut banyak mobil terendam banjir. Foto: kirekswasta/Twitter
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak dua hari terakhir belum ada solusi penanganan yang tepat. Masih ada  warga yang terjebak di rumahnya dan belum dievakuasi, korban meninggal pun sudah mencapai puluhan orang.

BACA: Cegah Bencana Banjir, BPPT Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca

Banjir diperkirakan belum akan surut karena diprediksi dalam seminggu ke depan curah hujan masih akan tinggi. Tingginya curah hujan di hulu (Puncak, Bogor, dll) dikhawatirkan akan makin memperparah kondisi wilayah yang selama ini menjadi langganan banjir di Jabodetabek.

Mengantisipasi banjir yang akan makin parah, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kini mengapungkan ide untuk mengalihkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung. Pengalihan hujan ini akan dilakukan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, solusi itu bisa efektif untuk mengurangi banjir di Jabodetabek.

“Namun jika arah angin ke timur, hujan akan diturunkan ke waduk-waduk, seperti Jatiluhur dan Jatigede,” Agus Wibowo, melalui laman  BNPB, Kamis, 2 Januari 2020.

Agar proses pengalihan hujan itu lancar, kata Agus, BPPT bersama BNPB dan TNI akan mengerahkan dua jenis unit pesawat yakni CN295 dan Casa.

Data Kementerian Sosial RI pada Kamis, 2 Januari 2020, menyebutkan jumlah korban meninggal akibat bencana banjir di wilayah Jabodetabek mencapai 26 orang. Korban meninggal paling banyak ada  di Kabupaten Bogor, yaitu sebanyak 11 orang.

Di Kabupaten Bekasi ada 3 orang meninggal,  Kota Depok 3 orang, DKI Jakarta 9 orang (masih proses konfirmasi).