Lecehkan Jurnalis, Sekdaprov Arinal Djunaidi Akhirnya Minta Maaf
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Dengan mata berkaca kaca Sekretaris Daerah Lampung (Sekda ) Lampung Arinal Djuniadi meminta maaf kepada wartawan yang bertugas di Provinsi Lampung khususnya Noval Andriansyah (Tribun Lampung), di kantor PWI La...

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Dengan mata berkaca kaca Sekretaris Daerah Lampung (Sekda ) Lampung Arinal Djuniadi meminta maaf kepada wartawan yang bertugas di Provinsi Lampung khususnya Noval Andriansyah (Tribun Lampung), di kantor PWI Lampung, Rabu (20/4)/2016.
Arinal mengatakan kekhilafan dirinya atas perilaku yang tidak sepantasnya kepada sejumlah wartawan, terkait perkataan saat menanggapi pemberitaan tentang kasus dugaan penganiayaan pegawai di Bandara Raden Inten II, beberapa hari lalu.
“Saya menyadari bahwa saya tidak pantas berbuat demikian, berkata tidak pantas. Apalagi fungsi media penting. Sementara itu, manusia diberi kekuatan yang terbatas. Sehingga ada ucapan yang membuat tersinggung,” katanya saat mengadakan pertemuan dengan para wartawan di Kantor PWI Lampung.
BACA: Tuduh Media tidak Kros Cek, Sekdaprov Lampung Protes Wartawan
Saat meminta maaf raut wajah Sekda Provinsi Lampung itu terlihat sedih. Matanya berkaca kaca.
“Saya dengan hati yang tulus mohon maaf. Saya sedikit haru saya ingin berakhir dengan baik, ” kata Arinal, dengan mata berkaca kaca.
Arinal menjelaskan kejadian ini merupakan hikmah dan suatu hal yang sangat berharga. Ia berharap, pada masa mendatang akan mengajak PWI dan AJI Lampung untuk silaturahami dalam membangun Lampung dan rakyatnya.
“Kita perlu mengadakan Rakor untuk kab/ kota membangun Lampung dari sesi program media. Dengan Bang Sup. (Ketua PWI Supriyadi Alfian) tidak sempat koordinasi dan ini kelihatnnya (koordinasi) sangat lemah,” katanya.
Sekda mengucapkan kata-kata pemintaan maaf berulang ulang di hadapan puluhan wartawan media online, elektronik, dan cetak.
“Saya merasa bersalah dengan Pak Noval (tribunlampung) . Beban kerja saya yang berat dalam menghadapi persoalan kerja membuat saya tidak terkontrol. Yang (saya lakukan) itu tidak pantas saya lakukan. Mudah-mudahan ini bisa clear silaturahmi dengan PWI dan AJI Lampung.Inysa Allah ke depan tidak akan terjadi lagi . Saya kemarin salah kata dan ucapan karena tertinggal tim saat kunjungan Menteri Agama dan mengeluarkan kata kata yang tidak pantas.” kata Arinal.
Ketua PWI Lampung Supriyadi Alfian mengatakan mudah-mudahan kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua karena sekda adalah publik figur
.”Selip saja ngomong dikit jadi masalah. Tetapi wartawan juga harus menjaga etika wartawan,” katanya.
Ketua AJI Bandarlampung Yoso Mulyawan mengatakan aksi damai yang digelar wartawan bukan anarki tetapi solidaritas kawan kawan yang dinilai sebagai bentuk arogansi Sekda.
“Kami tidak ingin lapoir polisi karena tidak ada kekerasan fisik dan meminta klarifikasi bang Arinal dengan wartawan,” ujarnya.
SIMAK: Cerita Sekdaprov Lampung Minta Maaf dan Wartawan Dimarahi Ketua PWI
Sementara itu, wartawan tribunlampung, Noval Andriansyah mengatakan sudah memaafkan sekda sejak kejadian hari itu.
“Saya pribadi sudah memaafkan dan mewakili wartawan agar Sekda meminta maaf kepada wartawan Provinsi Lampung bukan hanya dengan saya secara pribadi,” kata dia.
Sebelumnya , Rabu pagi (20/4) puluhan wartawan se-Provinsi Lampung mengadakan aksi damai di Tugu Adipura. Para jurnalis dari Aliansi Jurnalis Lampung itu meminta agar Sekda meminta maaf karena melecehkan profesi wartawan dengan mengeluarkan kata kata yang tidak pantas.
Dalam catatan Teraslampung.com, bukan kali ini saja Sekdaprov Arinal Djunaidi bermasalah dengan jurnalis. Beberapa waktu lalu Arinal juga mengancaam akan menyomasi Teraslampung.com terkait berita tentang kemarahan Arinal saat speaker mengaji menjelang shalat Jumat di masjid Pemprov terdengar keras. Saat itu Arinal meminta Sat Pol PP mematikan suara mengaji di masjid.
Sehari setelah berita dimuat Teraslampung.com, Arinal meminta anak buahnya memanggil wartawan Teraslampung untuk meminta maaf dan mencabut berita tersebut. Tetapi Pemred Teraslampung melarang wartawannya menemui Arinal untuk minta maaf. Alasannya, berita itu faktual dan diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi.
MA