Sopir Taksi Online Warga Kemiling Ditembak di Leher Hingga Tembus

Sopir taksi online, Kurnalis Asmarantaka (51) korban penembekan di leher hingga tembus saat diberikan perawatan medis di Rumah Sakit Natar Medika (RSNM) Lampung Selatan. (foto;Ist)
Sopir taksi online, Kurnalis Asmarantaka (51) korban penembekan di leher hingga tembus saat diberikan perawatan medis di Rumah Sakit Natar Medika (RSNM) Lampung Selatan. (foto;Ist)
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG —Seorang sopir taksi online bernama Kurnalis Asmarantaka (51), warga Jalan Darusalam, Gang Melati No. 11 LK II RT 003 Kelurahan Langkapura, Kecamatan Kemiling, Bandarlampung menjadi korban penembakan di Jalan ZA Pagar Alam tepatnya di depan Kantor BPJS Kesehatan Rajabasa, Bandarlampung, Sabtu (20/3/2021) pagi.

BACA JUGA: Penelusuran Identitas Pria yang Diduga Polisi Asal Lampung dan Ditemukan di RSJ Aceh Temui Titik Terang

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka tembak dibagian leher hingga tembus dan saat ini sedang dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Natar Medika (RSNM) Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Belum diketahui secara pasti terkait motif penembakan tersebut, apakah pelaku pembegalan, perampokan atau bukan.

Informasi yang diterima teraslampung.com, korban Kurnalis Asmarantaka mengendarai mobil Toyota Agya warna hitam plat nomor BE 1461 CC menjemput penumpang tepatnya didekat Kantor BPJS kesehatan Rajabasa, Bandarlampung. Penumpang yang dijemputnya, berpakaian semi militer sambil membawa senjata api laras panjang.

Penumpang tersebut minta diantar ke daerah Natar, Lampung Selatan. Baru saja mobil yang dikendarai jalan, tiba-tiba terdengar letusan senjata api dan Kurnalis pun kaget karena melihat tubuhnya tiba-tiba sudah berlumuran darah. Ternyata timah panas itu, tepat mengenai leher Kurnalis hingga tembus dan mengenai pintu mobil depan sebelah kanan yang dikemudikannya.

Anggota Polresta Bandarlampung menunjukkan lubang bekas peluru yang juga menembus pintu depan mobil sebelah kanan milik korban Kurnalis Asmarantaka. (foto;Ist)
Anggota Polresta Bandarlampung menunjukkan lubang bekas peluru yang juga menembus pintu depan mobil sebelah kanan milik korban Kurnalis Asmarantaka. (foto;Ist)

Seketika itu mobil yang dikendarainya oleng. Pada saat bersamaan, ada seorang anggota polisi Polda Lampung yang diketahui Kapolsek yang juga mengendarai mobil melihat mobil yang dikendarai korban Kurnalis melaju dengan zig-zag.

Karena curiga, Kapolsek ini pun mencoba mengejar dan menghentikan laju kendaraan tersebut hingga didekat kebun sawit di wilayah Natar, Lampung Selatan. Begitu dilihatnya, ternyata di dalamnya, ada seorang supir yang sudah terluka dan berdarah serta seorang penumpang.

Dilokasi itu sempat terjadi ketegangan antara Kapolsek dengan penumpang tersebut, hingga akhirnya penumpang itu memohon dan minta diantarkan ke suatu tempat di wilayah Natar, Lampung Selatan.

Saat itu juga, Kapolsek membawa penumpang itu ke tempat yang dituju. Begitu tiba tidak jauh dari Markas Yonif TWEJ Natar, Penumpang itu melompat dari dalam mobil dan langsung kabur melarikan diri.

Selain itu informasi yang diterima teraslampung.com, penembakan terhadap sopir taksi online tersebut, diduga melibatkan oknum aparat. Hal tersebut dengan turunnya anggota Polisi Militer Angkatan Darat (POM AD) mendatangi lokasi kejadian perkara bersama anggota polisi Polresta Bandarlampung. Dilokasi kejadian, polisi juga menemukan selongsong peluru diduga berasal dari senjata api laras panjang.

 Lokasi kejadian penembakan sopir taksi online didepan kantor BPJS Kesehatan di Jalan ZA Pagar Alam, Rajabasa, Bandarlampung. (foto;Ist)

Lokasi kejadian penembakan sopir taksi online didepan kantor BPJS Kesehatan di Jalan ZA Pagar Alam, Rajabasa, Bandarlampung. (foto;Ist)

Kemudian anggota POM AD beserta beberapa anggota polisi, berada di Rumah Sakit Natar Medika (RSNM) dimana tempat korban Kurnalis Asmarantaka mengalami luka tembak dileher hingga tembus itu dirawat.

Menurut keterangan Satpam BPJS Kesehatan Bandarlampung, Hendrik Budianto mengatakan, dirinya tidak mengetahui persis kejadian tersebut. Ia mengetahui adanya kejadian itu, ketika sejumlah anggota Buser Polresta Bandarlampung datang untuk mengkonfirmasi soal adanya kejadian penembakan itu.

“Saya tidak tau ada kejadian penembakan itu, soalnya saya baru aplus masuk piket pagi ini. Tapi kalau keterangan dari salah satu teman saya yang piket jaga semalam, katanya dia dengar suara letusan itu satu kali tidak jauh dari sekitar lokasi kantor BPJS ini,”ujarnya kepada teraslampung.com, Sabtu (20/3/2021).

Namun, kata Hendrik, temannya itu tidak melihat atau memperhatikan secara serius mengenai sumber atau asal suara letusan itu, karena dikira bunyi itu berasal dari anak-anak yang melakukan balapan sepeda motor.

“Dengar suara letusan itu pagi tadi, ya antara jam 06.00 WIB dan 07.00 WiB itulah,”tandasnya.

Terpisah, Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Yan Budi Jaya saat dikonfirmasi teraslampung.com mengenai adanya kejadian penembakan terhadap sopir taksi online tersebut membenarkannya.

“Ya benar, untuk informasi lengkapnya seperti apa silahkan konfirmasi ke kasat Reskrim ya,”kata dia melalui pesan Whatsappnya.

Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Resky Maulana saat dikonfirmasi melalui ponselnya membenarkannya, dan korban tengah di rawat di Rumah Sakit. Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan adanya kejadian penembakan tersebut.

“Ya benar, saat ini kami masih melakukan penyelidikan,”ujarnya.

Menurutnya, pihaknya belum bisa memastikan terkait motif penembakan tersebut, apakah terkait aksi begal, perampokan atau bukan. Anggota Inafis, kata dia, telah diterjunkan ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami masih mengumpulkan keterangan dari saksi disekitar lokasi kejadian,”ungkapnya.

Saat disinggung apakah penembakan tersebut diduga ada keterlibatan oknum aparat, Kompol Resky Maulana enggan berkomentar mengenai hal tersebut.

“Untuk hal itu saya belum bisa komentar. Yang jelas, masih dilakukan penyelidikan,”tandasnya.

Kemudian saat disinggung penemuan selongsong peluru saat petugas melakukan olah TKP. Kompol Resky Maulana membenarkan. Namun, dirinya tidak menyebutkan selongsong peluru yang ditemukan berasal dari senjata api jenis apa.