Teraslampung.com, Kotabumi–Bupati Hamartoni turun tangan langsung untuk meredam potensi terjadinya perpecahan akibat isu SARA di Desa Sumberarum, Rabu (17/9/2025). Hasilnya, kedua belah pihak yang berselisih paham sepakat untuk berdamai.
Penyelesaian persoalan ini sendiri dilakukan dalam rembuk kampung yang melibatkan para tetua adat, tokoh masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Dalam rembuk itu, bupati menyarankan agar persoalan ini diselesaikan dengan jalan damai.
“Perbedaan pendapat itu lumrah, tapi jangan jadikan perbedaan itu menjadi perpecahan,” kata Bupati Hamartoni.
Menurutnya, setiap persoalan harus diselesaikan dengan kepala dingin dan diiringi dengan komunikasi yang baik. Tak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan jika semangat kekeluargaan dikedepankan.
“Kalau terjadi perpecahan, yang merasakan dampaknya kita semua,” tuturnya.
Di tempat sama, Wakil Bupati Romli menambahkan, di balik suatu peristiwa pasti tersimpan sebuah hikmah di dalamnya. Pun demikian dalam persoalan ini.
Persoalan yang terjadi kali ini seakan mengingatkan tentang pentingnya menjaga semangat kebersamaan dan lebih bijaksana dalam mengelola ego. Hal-hal yang berpotensi menimbulkan masalah harus disikapi secara bijak.
Selain itu, persoalan ini juga menjadi momen bagi semua pihak untuk lebih meneguhkan komitmen dalam menjaga persatuan dan kesatuan di wilayah mereka. Hanya dengan begitu, kekondusifan suasana dapat terus terjaga.
“Kekondusifan suasana jadi salah satu faktor penting dalam proses pembangunan,” kata dia.
Persoalan yang menyangkut isu SARA ini berawal dari perkataan Ka, salah Kaur Desa Sumberarum pada beberala bulan sebelumnya. Singkat cerita, perkataan itu memantik emosi sejumlah warga sehingga meminta kepolisian untuk mengamankan yang bersangkutan.
Feaby Handana