TERASLAMPUNG.COM — Setelah dua hari dikabarkan keluarganya hilang usai mengantar sapi, Sodik (32), warga Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur, ditemukan sudah menjadi mayat di Sungai Punggur (Way Punggur), di Desa Bumi Rahayu, Kecamatan Bumiratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu, 2 November 2019.
BACA: Diberi Kopi Campur Racun Tikus, Ini Kronologi Pembunuhan Dua Pedagang Sapi Asal Lampung Timur
Mayat penjual sapi itu diduga dibuang oleh pelaku yang tak lain adalah calon pembeli sapi bernisial M, warga warga Kampung Bumi Rahayu, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah.
Saat ditemukan, mayat Sodik berada di dalam karung yang diikat tali dan pemberat batu. Karung berisi mayat bisa ditemukan setelah polisi dan sejumlah warga menyelam ke dasar sungai.
Aparat kepolisian dan warga hingga saat ini masih mencari jasad Sukirno (35) yang diduga juga dibuang ke sungai oleh pelaku. Sedangkan jasad Sodik dibawa ke RS Bhayangkara di Bandarlampung untuk diautopsi.
Kisah tragis itu berawal ketika Sodik dan Sukirno mengantar sapi kepada M (calon pembeli) di Kampung Bumi Rahayu,Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Lampung Tengah.
Kasat Reskrim Lampung Tengah, AKP Wira Yudha Negara, mengatakan Sodik dan Sukirno diduga dibunuh oleh M dengan cara diracun. Caranya: keduanya diberi minuman kopi yang sudah dicampur racun tikus.
BACA: Usai Dibunuh dengan Racun Tikus, Mayat Penjual Sapi Dikubur di Tepi Sungai Punggur
Saat keduanya sudah tidak berdaya, M kemudian memukul korban dengan linggis hingga meninggal.
“Setelah korban meninggal, pelaku kemudian membuang mayat korban di sungai yang tidak jauh dari rumah pelaku,” katanya.
AKP Wira Yudha Negara mengaku pihaknya masih mengejar pelaku dan mengumpulkan keterangan dari para saksi.
“Dua gelas kopi yang dicampur racun tikus, sebuah linggis, dan pakaian korban kami sita sebagai barang bukti. Kami masih melakukan pengejaran bersama Polda Lampung,”katanya.
BACA: Diberi Kopi Campur Racun Tikus, Ini Kronologi Pembunuhan Dua Pedagang Sapi Asal Lampung Timur
Sebelumnya, pada Jumat, 1 November 2019, seorang warganet menulis status di Facebook tentang dua kerabatnya yang tidak kunjung pulang selama dua hari setelah mengantar sapi kepada calon pembeli. Namun, dalam status tersebut warganet menyebutkan bahwa dua kerabatnya mengantarkan sapi ke Metro, bukan ke Lampung Tengah.
Beberapa warga Lampung Timur yang mengenal Sodik dan Sukirno mengaku, dua pria itu selama ini memang dikenal sebagai penjual sapi. Warga menyebutnya dengan sebutan belantik sapi.
“Mereka jualan lewat online. Jadi kemungkinan mereka mengantar sapi ke Lampung Tengah setelah ada kesepakatan harga. Saat datang ke rumah pelaku untuk COD (cash on delivery) atau menerima pembayaran itulah kemungkinan besar mereka dibunuh,” kata seorang warganet.