Diduga Meninggal karena Dianiaya, Makam Yogi Andika Dibongkar
Zainal Asikin |Teraslampung.com BANDARLAMPUNG-Makam Yogi Andika (32) mantan sopir Bupati Lampung Utara yang diduga tewas akibat dianiaya, dibongkar oleh aparat kepolisian Polres Lampung Utara di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Umbul Senen belakang SDN 0...

Zainal Asikin |Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG-Makam Yogi Andika (32) mantan sopir Bupati Lampung Utara yang diduga tewas akibat dianiaya, dibongkar oleh aparat kepolisian Polres Lampung Utara di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Umbul Senen belakang SDN 01 Perumahan Way Kandis, Tanjung Seneng, Bandarlampung, Kamis 12 April 2018 sekitar pukul 09.30 WIB.
Pembongkaran makam Yogi Andika dilakukan polisi karena adanya desakan dari keluarga almarhum dan masyarakat Lampung Utara. Mereka mendesak jenazah Yogi Andika diautopsi karena menemukan sejumlah kejanggalan.
Pantauan teraslampung.com di lokasi, tampak terlihat para pekerja sedang menggali makam Yogi Andika di TPU tersebut. Pihak keluarga almarhum bersama petugas kepolisian dari Polres Lampung Utara, tim Inafis dari Polres Lampung Utara, dan tim dokter forensik sudah berada di lokasi pemakaman.
Selain itu, sejumlah personel dari Polresta Bandarlampung diterjunkan untuk membantu melakukan penjagaan di lokasi pemakaman yang telah dipasangi garis polisi.
BACA: Diduga Meninggal tak Wajar, GMPLU Desak Polisi Ungkap Kematian Yogi Andika
Jalannya pembongkaran makam almarhum Yogi untuk dilakukannya autopsi, turut disaksikan juga para kerabat almarhum, pamong setempat, dan masyarakat sekitar makam.
Pelaksanaan pembongkaran makam dan akan dilakukannya autopsi terhadap jasad almarhum Yogi tersebut, untuk mengungkap kematian Yogi yang diduga meninggal lantaran dianiaya.
Dasar dilakukannya penyelidikan tersebut, berdasarkan atas laporan ibu kandung korban, Fitria Hartati (56), warga Perum Way Kandis, Tanjung Seneng, Bandarlampung ke Mapolres Lampung Utara dengan nomor laporan polisi No: LP/237/III/Polda Lampung/SPKT Res LamUt tanggal 20 Maret 2018.
Diketahui, peristiwa yang dialami Yogi Andika yang diduga menjadi korban penganiayaan, terjadi sekitar beberapa bulan yang lalu. Bahkan hingga sampai saat ini, kematian mantan sopir Bupati Lampung Utara itu masih misterius. Meski sudah dilaporkan ke Mapolres Lampung Utara, namun polisi belum dapat mengungkap kematian Yogi.
Sebelum Yogi meninggal dunia, pada saat itu Yogi pulang ke rumahnya tapi dengan kondisi sekujur tubuhnya dipenuhi dengan luka dan memar. Bahkan dibagian kepala belakangnya pecah, lalu pada bagian pugungnya dipenuhi dengan luka seperti bekas sundutan api rokok.
BACA: Polres Lampura Terus Ungkap Misteri Tewasnya Yogi Andika
Sebelum meninggal, Yogi sempat muntah dan mengeluarkan darah kental dari mulutnya, lalu orangtua korban sempat melarikan Yogi ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) untuk mendapatkan pertolongan medis.
Setelah lima hari menjalani perawatan, orangtuanya memutuskan membawa Yogi pulang untuk dirawat di rumahnya lantaran tidak memiliki biaya untuk pengobatan. Saat itu pihak RSUAM melarangnya, karena kondisi Yogi sangat parah dan masih membutuhkan perawatan intensif oleh tim medis.
Menurut keluarga almarhum, sebelum Yogi menghembuskan nafas terakhirnya, saat Yogi masih dirawat di RSUAM pernah mengatakan, bahwa almarhum mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah oknum dekat didalam lingkaran Tokoh Wahid.
BACA JUGA: Sebelum Dibongkar, Ada Barang Ini di Atas Pusara Yogi Andika