Kak Seto Usulkan Ayah dan Dua Saudara Kandung Pelaku Pemerkosaan Dikebiri

Kak Seto didampingi Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi, memberikan keterangan kepada para wartawan terkait kasus inses dengan korban seorang gadis penyandang disabilitas, Kamis, 28 Februari 2019 (Foto: Tyo | inilampung.com)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Kasus pemerkosaan yang diakukan seorang ayah, kakak kandung, dan adik kandung terhadap seorang gadis penyandang disabulitas di Pekon Bangun Rejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu menjadi menjadi perhatian pemerhati dan penyayang anak Seto Mulyadi (Kak Seto).

Ketua Komnas Perlindungan Anak itu berkunjung ke ke Polres Tanggamus, Kamis, 28 Februari 2019 untuk menemui yakni JM (44) ayah kandung korban, SA (23) kakak korban dan YG (15) adik korban.

BACA: Ayah dan Dua Saudara Kandung Pemerkosa Gadis Disabilitas di Pringsewu Diringkus Polisi

Selain menemui tiga pelaku pemerkosaan gadis yang memiiki hubungan sedarah, Kak Seto juga mengunjungi korban AG dan menemui Wakil Bupati Pringsewu.

“Kami mohon para pelaku  menjalani rehabilitasi kastrasi (kebiri) kimiawi. Kebiri ini dalam konteks rehabilitasi, supaya (mereka) tidak mengulangi perbuatannya lagi,” kata Kak Seto, usai bertemu dengan Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi.

Menurut Kak Seto,penelitian menunjukkan bahwa pelaku pemaksaan hubungan seksual sedarah (inses) potensinya sangat besar untuk mengulangi perbuatannya.

“Maka akan sangat berbahaya bila pelaku melakukan perbuatannya kembali. Apalagi jika anak-anak pelaku inses tersebut berkeluarga, dikhawatirkan mereka juga melakukan inses terhadap anak-anaknya,” katanya.

Menurut Seto, kasus inses ini memprihatinkan dan bagaikan bola salju. “Beruntung cepat diketahui. Jika tidak, akan cukup berbahaya. Baik untuk korban maupun pelakunya,” ujarnya.

Terungkapnya kasus tersebut juga tidak terlepas dari peranan pemerintah daerah setempat yang cepat tanggap terhadap kejadian itu.

BACA: Ayah dan Dua Saudara Kandung Tersangka Pemaksaan Inses di Pringsewu Terancam Penjara 15 Tahun

Pringsewu merupakan urutan terbaik keempat dalam penanganan kasus inses, setelah Tanggerang Selatan dan Bengkulu, jelas Seto.

Ketua Komnas Anak ini mengaku siap memberikan bantuan pemulihan psikologis terhadap korban, juga tempat tinggal yang nyaman untuk korban.

Sementara itu Wakil Bupati Pringsewu H. Fauzi mengapresiasi Ketua Komnas Anak yang turun ke lapangan mengunjungi korban dan pelaku inses.

Dia berharap, bantuan Komnas Anak bisa membantu pemulihan psikologis korban yang saat ini sedang dalam perawatan. “Semoga permasalahan tersebut ada hikmahnya. Dan jangan sampai terulang lagi,” katanya.

TL|ILS|Tyo