Letkol Heri Oktavian Pernah Ajak Ibunda Masuk ke KRI Nanggala-402

Muharleni (76) ibu kandung Letkol Heri Oktavian menyambut para kerabat yang menyambangi kediaman Chandra Yunita, di Bandarlampung, Minggu malam (25/4/2021). Foto: Istimewa/dok Murni Rizal
Muharleni (76) ibu kandung Letkol Heri Oktavian menyambut para kerabat yang menyambangi kediaman Chandra Yunita, di Bandarlampung, Minggu malam (25/4/2021). Foto: Istimewa/dok Murni Rizal
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

BANDARLAMPUNG —  Berada di dalam kapal KRI Nanggala-402, menjadi pengalaman tersendiri dirasakan oleh Muharleni (76), ibuda Letkol (P) Heri Oktavian. Hal itu terjadi, setelah Letkol (P) Heri Oktavian resmi dilantik menjadi Komandan KRI Nanggala-402.

BACA: Berharap Putranya Selamat, Ini Kata Ibu Kandung Kapten KRI Nanggala-402

“Ya waktu itu sekitar tahun 2020 lalu, Heri pernah ajak saya naik KRI Nanggala-402. Yang paling saya ingat waktu diajak itu, saat berada di dalam KRI dan menuruni tangga yang menuju ke bagian dalam kapal selam yang sangat curam sekali,”tutur Muharleni, ibu Letkol (P) Heri Novian, kepada Teraslampung.com, di Bandarlampung, Senin (26/4/2021).

“Saat itu ibu saya nggak kuat, jadi adik saya Heri yang bimbing ibu masuk ke dalam kapal selam itu. Saya sendiri juga takut, gimana turunnya ini,”timpal Chandra Yunita, kakak kandung Letkol Heri.

Pengalaman diajak masuk ke dalam kapak KRI Nanggala-402 begitu membekas di hati Muharleni dan Chandra Yunita. Terlebih setelah ada pengumuman dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Minggu petang (25/4/2021), bahwa kapal yang ditumpangi Letkol Heri dan 52 orang lainnya itu dinyatakan tenggelam dan seluruh penumpangnya gugur.

Saat ini, kata Yunita, dirinya bersama ibunda dan keluarga besar senantiasa berharap ada keajaiban dan Tuhan.

BACA: Kapten Kapal KRI Nanggala-402 Letkol Heri Oktavian di Mata Kakak dan Keluarganya

Muharleni dan Yunita berniat ingin segera ke Surabaya. Namun ia masih menunggu kabar dulu dari sana seperti apa.

“Setelah ada kabar baru nanti berangkat kesana. Selain itu, kami meminta kepada seluruh masyarakat agar bisa mendoakan adiknya, Heri pulang dengan selamat.

“Ya kami tetap berharap mudah-mudahan ada keajaiban apalagi saat ini bulan suci Ramadhan, dalam sholat pun kami meminta petunjuk dan kabar baik dari Allah SW. Saya dan keluarga mohon bantu doanya dari semua masyarakat Heri dan krunya juga bisa ditemukan dan selamat,”harapnya.

Hal itu juga dikatakan Dedi Iskandar (42), sepupu Letkol Heri. Dirinya dan keluarga sampai saat ini tidak berhenti berharap dan berdoa untuk keselamatan sepupunya Letkol Heri dan awak kapal KRI Nanggala-402 lainnya pulang dengan selamat.

“Kami tidak berhenti untuk berharap Letkol Heri bisa pulang dengan selamat,”kata dia.

Menurutnya, Letkol Heri merupakan sebagai kakak panutan bagi dirinya dan keluarga lainnya.

“dapat kabar itu, tidak hanya ibu dan kakaknya Letkol Heri saja yang terpukul, kami kerabata lainnya juga merasa terpukul dengan kejadian ini,”pungkasnya.

Diketahui, Ibunda Letkol (P) Heri Oktavian, Murhelani dan Suaminya, Kompol Imron Haki yang berprofesi sebagai polisi, tinggal di Lampung sejak tahun 1995 tepatnya di Kota Metro.

Anak-anak pasangan Kompol Imron-Muharleni lahir di Pangkal Pinang. Keluarga Kompol Imron kemudian sempat pindah ke beberapa Kabupaten/Kota di Nagro Aceh Darusalam (NAD) karena ayahnya berdinas hingga akhinya mereka menetap di Lampung tepatnya di Jalan P. Diponegoro RT/23 RW/04, Kelurahan Imapuro, Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro, Lampung.