News  

Enam Begal Bacok Pemudik di Jalinsum Lampung

Korban pembegalan di Jalinsum wilayah Lamsel dirawat di rumah sakit.
Korban pembegalan di Jalinsum wilayah Lamsel dirawat di rumah sakit.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

LAMPUNG SELATAN — Suasana gelap di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di malam hari membuat para pelaku begal leluasa melakukan aksinya. Pemudik pun menjadi korban komplotan begal di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) ruas Simpang Kates, Kecamatan Katibung Lampung Selatan, pada Sabtu 9 Juni 2018 dinihari lalu sekitar pukul 02.00 WIB.

Pemudik nahas itu adalah warga warga Bekasi bernama Syahroni alais Roni (31) yang hendak pulang ke kampung halamannya di Pekon Kejayaan, Kecamatan Talangpadang, Tanggamus.

Akibatnya dari kejadian itu, korban mengalami luka bacokan di bagian belakang kepala dan sepeda motor korban digasak para pelaku komplotan begal sadistis tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun teraslampung.com dari keterangan beberapa warga setempat yang enggan menyebutkan namanya menceritakan, korban aksi pembegalan itu mengaku bekerja di sebuah perusahaan swasta di wilayah Bekasi dan korban hendak mudik ke kampung halamannya di daerah Talang Padang, Tanggamus.

“Saat itu korban berboncengan dengan seorang temannya yang juga berasal dari Tanggamus dalam perjalanan mudik mengendarai sepeda motor. Kalau nama korbannya, itu dipanggil sama temannya Roni gitu,” katanya kepada teraslampung.com saat berada di sebuah bengkel tambal ban, Minggu 10 Juni 2018.

Saat keduanya melintas di Jalinsum ruas Simpang Kates, Katibung, kata warga, dan juga lokasinya memang tidak ada penerangan jalan, korban pemudik ini dicegat dengan enam pelaku begal yang menggunakan senjata tajam. Komplotan begal bersenjata tajam itu, mengendarai tiga sepeda motor.

“Awalnya para begal ini memepet motor korban, salah seorang pelaku nendang motor korban dan korban langsung tersungkur dari motornya. Saat itu juga, pelaku langsung membacok korban Roni. Kemudian para pelaku begal itu, membawa kabur motor jenis Honda milik korban,”ungkapnya.

BACA: Lampu Jalan Banyak yang Mati, Pemudik Harus Hati-Hati di Jalinsum Lampung Selatan

Selanjutnya, korban dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan medis. Karena luka bacokan dikepalanya cukup parah dan korban tidak sadarkan diri, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) Bandarlampung.

Kakak korban Zulfahmi (45) saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian pembegalan yang menimpa adiknya bernama Syahroni (31) saat mengendarai motor dalam perjalanan mudik di Jalinsum ruas Simpang Kates Katibung Lampung Selatan. Menurutnya, Hingga saat ini adiknya masih menjalani perawatan di ruang Bougenville RSUAM.

“Ya benar, saat itu adiknya berboncengan motor bersama temannya bernama Jamal (28) dari Bekasi hendak mudik ke Talang Padang, Tanggamus. Kejadian pembegalan itu, Sabtu dinihari sekitar pukul 02.00 WIB,”ujarnya.

Dikatakannya, awalnya adiknya dan temannya diikuti tiga motor komplotan begal bersenjata tajam yang masing-masing ditumpangi dua orang pelaku. Lalu para pelaku begal itu, menendang motor yang dikendarai adiknya hingga terjatuh. Sedangkan temannya, Jamal ini terlempar agak jauh akibat ditendang oleh pelaku.

“Saat kejadian itu, adik saya masih sadar dan berdiri lagi sambil mengangkat sepeda motornya. Tiba-tiba, seroang pelaku begal langsung menyabetkan celurit tepat dibagian kepala belakang adik saya dan saat itu juga adik saya langsung terkapar,”ungkapnya.

Selanjutnya, para pelaku begal itu, langsung merampas motor adiknya dan juga pakaian yang ada di motor dan langsung membawanya kabur.

BACA: Ini Ruas Jalan Lintas Sumatera di Lamsel yang Perlu Diwaspadai Para Pemudik

“Kalau Jamal, tidak terjadi apa-apa dan dia yang mengurusi adik saya akibat terluka sabetan senjata tajam pelaku begal. Kalau luka sabetan celurit di kepala adik saya itu, lebarnya 15 cm,” katanya.

Selanjutnya, kata Zulfahmi, adiknya dan temannya dibantu oleh seseorang pengendara mobil pickup yang saat itu melintas melaporkan kejadian itu ke Mapolsek terdekat, lalu dibawa ke Puskesmas terdekat. Karena kondisinya tidak sadarkan diri dan mengorok, lalu adiknya dilarikan ke RSUAM. Pihak keluarga baru mendapat kabar mengenai hal itu dari pihak Rumah Sakit, itu paginya sekitar pukul 06.00 WIB.

“Pada saat saya datang, kondisi adik saya Syahroni ini masih belum sadarkan diri dan keadaannya mengorok sangat keras. Sekitar pukul 15.30 WIB, barulah berhenti ngoroknya tapi matanya masih terpejam. Alhamdulilah, semalam sekitar pukul 18.00 WIB sudah mulai sadar dan membuka matanya meski belum jelas betul kalau ngomongnya,”terangnya.

BACA: Kapolri Soal Begal di Lampung: Kalau Tak Bisa Atasi Begal, Kapolres yang Saya “Begal”

Dia mengharapkan, agar kasus pembegalan yang membuat adiknya terluka, dan kehilangan sepeda motornya dapat segera terungkap.

“Kasusnya sudah dilaporkan ke polisi, harapan kami pelakunya cepat tertangkap,”pintanya.

Menurutnya, bahwa adiknya tersebut sudah menikah dan memiliki satu orang anak, kalau istri dan anaknya tinggal di daerah Garut, Jawa Barat.

“Saya belum kasih tau soal kejadian ini sama istrinya, ya khawatirnya nanti takut istrinya syok malah jadi repot. Mungkin nantilah saya akan kasih kabarnya,”pungkasnya.

Diketahui, Kapolri Jenderal Tito Karnavian beberapa waktu lalu di Mabes Polri pernah menegaskan, bahwa salah satu yang menjadi fokus saat arus mudik, adalah ancaman pelaku begal dan pungli khususnya di jalur Lintas Sumatera khususnya Lampung dan Sumatera Selatan. Terkait hal itu, Kapolri telah meminta Jajaran kepolisian di kawasan Jalinsum untuk menindak tegas pelaku begal maupun pungli yang meresahkan pemudik.

“Khusus di jalur Sumatera Lampung dan Sumatera Selatan, jadi tolong ini untuk Kapolda Lampung dan Kapolda Sumatera Selatan saya minta atensi betul kelompok pelaku begal ini harus dibersihkan dari sekarang,”tegas Kapolri, Selasa 5 Juni 2018.

Kapolri berharap, saat arus mudik dan balik, masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan aman dan tentram tanpa ada ganguan atau adanya aksi kejahatan jalanan begal.

“Masalah arus mudik tadi, mohon saya minta kepada jajaran kepolisian lakukan operasi cipta kondisi semua stasiun, terminal, pelabuhan, bandara dan titik-titik rawan kriminalitas harus bersih dari pelaku-pelaku kejahatan,”ungkapnya.

Warga juga mengatakan, bahwa ruas Jalinsum mulai Mapolsek Katibung sampai ke PT Domus Jaya Umbul Kidul, sama sekali tidak ada lampu penerangan jalan. Karena kondisinya gelap dan ditambah lahi situasinya sepi, sehingga membuat para pelaku kejahatan jalanan seperti begal ini semakin leluasa saat melakukan aksinya.

“Saya juga heran, kenapa pemerintah daerah ini tidak mau memasang lampu penerangan jalan di ruas jalan tersebut. Padahal kan sudah jelas-jelas situasinya gelap dan sepanjang jalan itu banyak pepohonan dan sepi jauh dari rumah warga. Sementara di beberapa tempat lainnya ada lampu penerangannya, tapi itu juga dipasangnya yang rumah penduduknya ramai dan jalan juga sudah terang karena lampu dari rumah-rumah warga,”pungkasnya.

Menurut Budi (48), warga setempat, selain lampu penerangan jalan, seharusnya di ruas Jalinsum yang sepi didirikan pos untuk para pemudik.

“Selama ini memang belum pernah ada pos mudik di wilayah itu, justru pos mudik adanya di tempat yang ramai. Kan bisa dilihat sendiri, mulai dari perbatasan Bandarlampung pos mudik yang ada cuma di depan PLTU Tarahan dan di Pasir Putih saja setelah itu tidak ada lagi sampai Kota Dalam,” katanya.