Gempa 7,4 SR di Banten, Warga Bandarlampung dan Lamsel Rasakan Guncangan

Ilustrasi
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung com

BANDARLAMPUNG — Gempa berkekuatan magnitude 7,4 yang mengguncang Sumur Banten, Jumat (2/8/2019) malam sekitar pukul 19.03 WIB.

Berdasar informasi yang dihimpun teraslapung.com, gempa berpotensi tsunami tersebut, dirasakan oleh sebagian warga yang tinggal di Bandarlampung seperti halnya di Perumnas Way Halim, Rajabasa, Kedaton, Telukbetung dan Panjang.

Bahkan turut dirasakan juga oleh warga di seputar Lampung Selatan yakni di wilayah Kecamatan Natar di seputar belakang pasar, lalu Kunjir, Kecamatan Rajabasa.

Warga yang merasakan getaran gempa, segera berlarian keluar rumah. Gempa yang tidak terlalu lama tersebut, namun goyangannya terasa kencang.

Warga Perumnas Way Halim, Sur kepada teraslampung.com menuturkan, awalnya ia melihat pohon yang ada didepan rumahnya tiba-tiba bergoyang. Padahal, tidak ada angin kencang begitu juga pot bunga langsung jatuh dan pecah.

“Awalnya saya sedang duduk santai didepan rumah, liga pohon kok goyang lalu pot bunga pada jatuh. Langsung aja saya lari keluar rumah,”ujarnya, Jumat (2/8/2019) malam.

Menurutnya, guncangan gempa itu juga turut dirasakan di wilayah Panjang, hal tersebut berdasar keterangan dari salah seorang kerabatnya yang tinggal di wilayah tersebut.

Sementara salah seorang warga lainnya, Wawan Ewok juga mengaku adanya getaran gempa itu terasa saat ia sedang duduk diatas sepeda motor ketika mau mengisi BBM di SPBU di wilayah Rajabasa.

“Jadi saya lagi ngantri mau ngisi BBM, tiba-tiba motor kok goyang. Taunya itu gempa, setelah melihat orang-orang yang mau mengisi BBM dan petugas SPBU pada lari keluar,”ungkapnya.

Menurutnya, memang gak lama getaran gempa itu hanya sebentar, tapi banyak warga yang lari keluar rumah.

“Kalau tadi rame, mereka pada keluar dari rumah dan ngumpul bergerombol di pinggir jalan,”jelasnya.

Dikatakannya, bahkan getaran gempa itu juga terasa di seputar rumah adiknya yang berada di seputar belakang Pasar Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

“Adik saya telpon, dia kasih tahu ke saya kalau ada getaran guncangan gempa,”pungkasnya.

Menurut Wanto yang saat itu tengah melintas dan menghentikan laju kendaraannya saat terjadinya guncangan mengatakan, ia melihat karyawan perusahaan kantor yang ada di Jalan ZA Pagar Alam, Kedaton tersebut, sempat panik berhamburan turun dari lantai dua menuju ke halaman kantor saat terjadinya guncangan gempa sekitar pukul 19.03 WIB.

“Gempa, gempa, awas ada gempa, teriak karyawan kantor itu sembari berlari keluar menuruni tangga hingga keluar halaman kantor,”ucapnya.

Begitu berada di halaman kantor, kata Wanto, mereka masih sempat merasakan guncangan dan melihat tiang dan kabel listrik masih bergoyang.

“Mereka juga, sempat lihat kaca-kaca kantor itu bergetar dan merasakan guncangan,”terangnya.