Ikuti Program Kader Udara Bersih, Panen Jagung Matori Naik dari 3,5 Ton Jadi 7,3 Ton

Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM, Lampung Tengah – Dampak dari Sekolah Lapangan kader udara bersih Indonesia, yang diselenggarakan Yayasan Field mulai dirasakan petani. Pengembangkan program udara bersih Indonesia tidak hanya menjaga lingkungan, namun juga menjadikan hasil pertanian berlimpah.

Hal ini diakui oleh Matori, salah seorang petani yang juga kader Udara Bersih Indonesia Provinsi Lampung. Ditemui di lahan pertanian miliknya, ia membeberkan hasil pertanian Jagung dengan menggunakan metode Mulsa Tanpa Olah tanah (MTOT).

“Kalau kita konversi metode teknis musa tanpa olah tanah per hektarnya 7 ton 3 kwintal, sementara untuk metode konvensional hanya 3,5 ton hasilnya. Dengan metode ini jelas lebih menguntungkan, khususnya cost pembiayaannya,” kata petani dusun Baturaja, Gunung Sugih, Lampung Tengah ini.

Menurutnya, ia mulai bergabung pada kader Udara Bersih Indonesia Sejak 9 Mei 2022 lalu. Sejak itu, ia sudah mempraktekkan metode MTOT.

“Saya bergabung di kader udara bersih Indonesia sejak 9 Mei 2022, sudah hampir satu tahun lebih saya mengikuti program dan teknis dari kader Udara Bersih ini. Ini adalah penanaman ke tiga kali Semuanya tanaman jagung, setelah panen ini kemungkinan saya praktekan Padi, sementara ini masih Jagung, Palawija, dan terong,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Fasilitator pelatihan Kader Udara Bersih Provinsi Lampung, M. Basyarudin Faisol, mengatakan untuk kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), ada 12 kampung yang mengikuti program Udara Bersih Indonesia.

“Kecamatan Gunung Sugih terdiri dari Kampung Putra Buyut, Buyut Utara, Bangun Rejo, Kecamatan Kotagajah terdiri dari kampung Kotagajah, Kotagajah Timur, dan Sritejo Kencono, Kecamatan Seputih Raman yaitu Rejo asri, Rejo Basuki, Ratna Caton dan Rama Oetama, kecamatan way seputih kampung Sido Binangun, kecamatan putra Rumbia kampung rantau jaya. Alhamdulillah 12 kampung tersebut sudah melakukan Sekolah Lapangan Udara Bersih Indonesia dengan metode MTOT ( Mulsa Tanpa Olah tanah), bedengan kayu, pupuk daun dari cangkang telur, dan kandang ayam seresah dalam,” Jelasnya.

Dijelaskannya, dalam sekolah lapangan tersebut peserta kader melakukan praktek Perbandingan berdampingan dan hasilnya sangat luar biasa.

“Seperti diungkapkan pak Matori ini bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi juga hasil panen petani juga terbukti melimpah,” katanya.

Sebelumnya Wakil Bupati Lampung Tengah Arditho Wijaya hadir langsung membuka pelatihan Sekolah Lapangan kader udara bersih Indonesia, Yayasan Field yang mengembangkan program udara bersih Indonesia. Pelatihan ini berlangsung di balai pemerintahan Desa Lampung, JCandimas, Natar, Lampung Selatan, Minggu, (21/8/2022).

Hadir dalam pembukaan pelatihan ini, Direktur Field Indonesia Dr. Heru Setyoko, Kepala Balai Pemerintah Desa di Lampung, Irsan, Fasilitator Field Indonesia, Pemandu Pelatihan, dan calon Kader Udara Bersih Indonesia dari Lampung Tengah dan Tulangbawang. (*)