Kunjungi Korban Perampokan di Desa Sidomulyo, Ini Yang Disampaikan Antoni Imam

Anggota DPRD Provinsi dari Fraksi PKS, Antoni Imam saat mengunjungi Slamet, pengusaha tempe yang menjadi korban perampokan bersenjata api di Dusun Purwodadi, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidmulyo, Lampung Selatan.
Anggota DPRD Provinsi dari Fraksi PKS, Antoni Imam saat mengunjungi Slamet, pengusaha tempe yang menjadi korban perampokan bersenjata api di Dusun Purwodadi, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidmulyo, Lampung Selatan.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin | Teraslampung.com

LAMPUNG SELATAN–Anggota DPRD Provinsi, Antoni Imam mengunjungi kediaman pengusaha tempe, Slamet (60) di Dusun Purwodadi Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan yang menjadi korban aksi perampokan bersenjata api beberapa hari lalu hingga mengakibatkan korban terluka dan berdampak traumatis atas kejadian tersebut, Rabu (26/2/2020).

Kunjungan politisi dari Fraksi PKS yang didampingi Sekretaris desa (Sekdes) Desa Sidomulyo, Samsuri tersebut, merupakan silahturahmi dan bentuk rasa empati kepada keluarga Slamet korban perampokan yang saat ini sedang mengalami masa pemulihan setelah dirawat di Klinik “Bunda Asih” Candipuro akibat luka dibagian wajah dan kepalanya bekas hantaman gagang senpi serta dianiaya kawanan perampok.

Tampak terlihat, korban Slamet yang merupakan pengusaha tempe di Kecamatan Sidomulyo, masih terbaring lemah di atas kasur lantai ruang tengah dengan raut wajah masih menyisakan rasa trauma. Sedangkan istrinya, Basiyah (55) dan anak tunggalnya bernama Sarminto (38) duduk di kursi dan menyampaikan ihwal kejadian yang menimpa kedua orangtuanya kepada anggota DPRD Provinsi Lampung tersebut.

Antoni Imam memang cukup familiar di kalangan masyarakat kecil (bawah) khsusunya di Kabupaten Lampung Selatan, ia merupakan satu-satunya anggota dewan Provinsi Lampung yang peduli terhadap sesama dan tanggap dengan segala keluhan masyarakat. Selain itu juga, politisi PKS ini justru banyak melakukan blusukan ke pelosok desa menemui warga masyarakat.

Sarminto (38) yang merupakan anak tunggal korban, menyampaikan ucapan rasa terima kasihnya kepada Antoni Imam selaku anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PKS, karena sudah datang menjenguk kedua orantuanya yang belum lama ini menjadi korban perampokan.

“Saya sangat berterima kasih sekali sama Pak Anton, karena sudah menyempatkan datang menengok orangtua saya. Saya berharap kejadian yang menimpa keluarga kami, sabagai salah satu ujian. Memang benar, kedua orang tua saya ini kondisinya masih trauma paska kejadian tersebut,”ucapnya.

Sementara dalam kesempatan itu juga, Antoni Imam yang akrab disapa Mas Anton ini, menyampaikan rasa prihatin atas kejadian yang menimpa terhadap keluarga korban Slamet beserta istrinya, Basiyah.

“Saya turut merasa prihatin atas kejadian ini, musibah yang terjadi diambil hikmahnya. Mudah-mudahan pak Slamet lekas sembuh, dan kembali jalankan aktivitasnya. Semoga Allah SWT mengganti yang lebih lagi,”ujarnya di sela-sela obrolannya bersama Basiyah, istri Slamet dan anaknya Sarminto.

Saat ditemui Teraslampung.com, Antoni Imam mengatakan kedatangannya ke rumah korban yakni bersilaturrahmi dan juga menghibur serta menanamkan rasa. Artinya kita memaklumi, kondisi seperti ini pastinya pak slamet dan keluarga dalam kondisi trauma maka perlu dihibur

“Hal inilah, perlunya kita lakukan pendekatan untuk menghibur dan adanya ikatan sosial lingkungan yang ada disekitar,”ujarnya.

Saat disinggung mengenai masalah keamanan, Antoni Imam mengutarakan, perlu adanya sinergi antara pihak kepolisian dan semua lapisan masyarakat. Selain itu juga, adanya upaya-upaya preventif kepolisian untuk mengurangi tindakan kejahatan yang salah satunya uakni melakukan giat patroli rutin terutama pada jam-jam rawan malam hingga menjelang pagi.

“Mudah-mudahan, dengan adanya patroli rutin pada jam-jam rawan tersebut paling tidak dapat mencegah dari upaya aksi pelaku kejahatan,”ucapnya.

Menurut politisi Fraksi PKS ini, kemanan tidak hanya bergantung dengan pihak kepolisian saja, tapi juga masyarakat. Harapannya, masyarakat harus bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Artinya, tidak hanya siskamling berjalan tanpa adanya sinergi dari aparat kepolisian. Begitu juga sebaliknya, polisi patroli kalau tanpa ada peran serta dari masyarakat pun tidak bisa.

“Jadi semuanya harus sama-sama bersinergi, tidak bisa berdiri sendiri. Yang jelas, masalah ini tidak bisa kita menyalahkan salah satu pihak saja. Maka yang harus dilakukan, bagaiman kita bersama-sama menjaga suasana Kamtibnas wilayah Sidomulyo ini supaya lebih aman, nyaman dan kondusif,”jelasnya.

Dia menambahkan, ke depannya yang paling penting adalah, bagaimana salah satu tugas nanti termasuk dirinya sebagai wakil rakyat (anggota DPRD) kemudian aparatur desa yang langsung leding sektornya adalah pihak kepolisian, bersinergi memberikan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat.

“Saya berharap, masyarakat juga harus diberikan no kontak pihak Polsek Sidomulyo yang bisa dihubungi secara cepat ketika ada informasi tindak kejahatan, sehingga bisa cepat mengambil langkah menutup akses jalan keluar pelaku sehingga pelaku dapat segera ditangkap,”pungkasnya.