PLN Kembali Minta Maaf, “Black Out” akan Diperpanjang Hingga 10 November 2014

Bagikan/Suka/Tweet:
I Ketut Dharpa
Mas Alina Arifin/Teraslampung.com

Bandarlampung–Permintaan maaf kembali disampaikan manajemen PLN wilayah
Lampung. Merasa tak mampu memenuhi janjinya membuat aliran listrik normal pada
4 November 2014 besok, Manajer Humas  PLN
Distribusi Lampung, I Ketut Dharpa, atas nama manajemen   PLN Distribusi Lampung meminta maaf yang
sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggaan PLN yang ada berada  di Provinsi Lampung secara keseluruhan karena terjadinya
pemadaman listrik sejak Jumat (31/10).


Menurut I Ketut Dharpa, pemadaman tersebut tidak bisa dihindarkan karena kondisi kelistrrikan di Lampung saat ini memang sedang sangat parah. Dengan beban puncak  838 mega watt (MW), saat ini daya listrik yang dimiliki seluruh pembangkit di Lampung hanya 477 MW sehingga mengalami defisit daya 361 MW

“Defisit daya terjadi karena dua pembangkit listrik di Lampung rusak (sedang diperbaiki), yakni PLTU Tarahan 3 (kapasitas 100 MW) dan PLTU Tarahan 4 (kapasitas 100 MW) di Lampung Selatan. Juga terjadinya gangguan pada sistem tramsmisi di Bukit Asam dan Lahat, Sumatera Selatan. PLN berjanji listrik  akan normal kembali
pada Senin (10/11) nanti,” kata Ketut, saat menggelar konferensi pers di
Bandarlampung, Senin (3/11).  
Menurut Ketut, rusaknya jaringan transmisi di Lahat dan Bukit Asam memengaruhi pasokan daya listrik di Lampung karena selama ini antara Lampung dengan wilayah Sumatera bagian selatan terhubung oleh sistem interkoneksi. 

Ketut mengatakan pemadaman yang terjadi pada beberapa hari lalu di Lampung dan
terparah  agak berat mulai Jumat pagi (31/10)
karena terganggunya transmisi di jalur Bukit Asam  dan Lahat. Gangguan transmisi itu mengakibatkan
 Palembang  dan  Provinsi
Lampung  padam total atau blackout.

“Jadi yang terjadi di Lampung beberapa hari terakhir ini bukan pemadaman bergilir, tetapi black out,”katanya.
Akibat
padam total pembangkit-pembangkit  kecil yang
ada di Lampung juga terkena imbasnya. Antara lain mesinnya jadi bermasalah sehingga
tidak bisa jalan tidak sesuai dengan rencana. Dampak lebih buruk  lagi: terjadilah difisit listrik.
“Contohnya
pada Minggu malam (2/11) di Lampung terjadi defisit daya  hampir 200 MW lebih,” kata Ketut.
Made
 berharap agar  pada Senin (3/11) kerusakan di  PLTU Tarahan 3 sudah bisa diatasi sehingga
pada Senin malam difisit daya tidak terlampau parah.

“Bahkan,
kami mengupayakan difisit tidak akan terjadi lagi. Hal itu bisa terjadi  masalah di PLTU Tarahan 4  teratasi dan bisa langsung masuk dalam sistem
interkoneksi sehingga minimal dua PLTU bisa memasok 180 MW (dari total 200 MW
kapasitas terpasang) . Kami berharap juga  mudah-mudahan 
Tarahan I dan Tarahan 2 bisa masuk sistem interkoneksi sehingga ke depan
Lampung tidak terjadi defisit lagi,” kata Ketut.