Sejarawan Penulis Buku Bung Karno Ditemukan Meninggal Dunia

Peter Kasenda (kanan) dalam diskusi di Bens Radio, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 14 Agustus 2016. Foto: Dok. majalahbtawi.com
Peter Kasenda (kanan) dalam diskusi di Bens Radio, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 14 Agustus 2016. Foto: Dok. majalahbtawi.com
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Sejarawan Universitas Indonesia dan penulis buku Bung Karno, Peter Kasenda ditemukan meninggal di rumahnya, Perumahan Jatikramat Indah Sari Gaperi, RT 06 RW 06, Kelurahan Jatibening Baru, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Senin, 10 September 2018. Diperkirakan Peter Kasenda meninggal sejak beberapa hari lalu.

Kabar meninggal penulis berbagai buku tentang Sukarno itu beredar sejak Senin siang. Pesan WhatssApp yang diposting seseorang bernama Olly Ganjar yang share di group mengabarkan,

“Hari ini warga perumahan Jatikramat Indah dari Gaperi, tempat di mana aku juga tinggal, telah kehilangan salah seorang warganya, yaitu Bapak Peter Kasenda ahli sejarah, yang mengajar di beberapa universitas swasta di Jakarta, salah satunya Universitas Bung Karno,” kata Olly, Senin, 10 September 2018.

Peter Kasenda pada akhir hayatnya tinggal seorang diri di rumahnya itu. Peter diketahui meninggal berawal dari ketua RT setempat yang lewat di depan rumahnya. “Dan mencium bau anyir,” kata ujar Olly.

Saat ketua RT mendekati pintu rumah, tercium bau yang makin menyengat. “Waktu pintu didobrak, ditemukan ahli sejarah itu sudah meninggal dalam keadaan tubuh sudah membengkak,” kata dia.

Kepergian alumnus Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia itu sempat dicurigai rekan-rekannya. Karena, Peter Kasenda yang setiap pagi membuka komunikasi dengan sapaan “Selamat pagi teman-teman” di grup Sejarah84+SKJ, terhenti sejak Rabu, 5 September 2018.

Rekannya, Mulat Wigati, menunjukkan postingan foto terakhir Peter Kasenda sebelum meninggal, pada Selasa, 4 September. Foto tersebut bergambar Masjid Kauman Jogjakarta 1911. “Postingan selamat pagi dr alm yg terakhir kalinya,” kata Mulat.

Jenazah Peter Kasenda dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diotopsi.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, penemuan jasad Peter Kasenda pertama kali diketahui oleh ketua RT setempat Senin, sekira pukul 11.00 WIB.

“Saat lewat di depan mencium bau busuk, secara spontan Pak RT mendekati pintu dan bau makin menyengat. Waktu pintu didobrak ditemukan ahli sejarah itu sudah meninggal dalam keadaan yang sudah meninggal,” katanya.

Tempo.co