Mahasiswa Unila Meninggal Saat Diksar, UKM Cakrawala Dibekukan Sementara

Dekan FISIP Unila, Dr. Syarief Makhya (Ist)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — Meninggalnya seorang peserta pendidikan dasar pada Minggu, 26 September 2019, berdampak buruk bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam “Cakrawala” FISIP Universitas Lampung (Unila). Pihak Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unila memutuskan untuk  membekukan kegiatan UKM “Cakrawala” sampai batas tidak ditentukan.

“Hari ini (7/10/2019) kami sudah buat surat keputusan untuk pemberhentian sementara UKM Cakrawala. Langkah ini sebagau bentuk dan upaya kami untuk bertanggungjawab dan pembelajaran agar hal serupa tidak terulang lagi. Ini sekaligus sebagai  pembelajaran yang lain,” kata Dekan FISIP Unila, Dr. Syarief Makhya, M.Si.

Syarief mengatakan, terkait kasus meninggalnya mahasiswa bernama Aga Trias Tahta saat mengikuti diksar “Cakrawala” pada pekan lalu, akan ada sanksi organisasi dan sanksi personal.

“Sanksi organisasi telah dilakukan dengan pembekuan sementara UKM Cakrawala Unila. Sanksi personal akan kami lihat dulu, cermati dulu kejadian yang sebenarnya. Kalau diduga ada unsur penganiayaan ataupun kekerasan dalam disar,itu sudah masuk ke ranah hukum. Itu sedang dalam proses kepolisan,” kata Syarief.

Syarief mengatakan, saat ini 9 orang sudah yang dimintai keterangan aparat kepolisian. Kesimpulannya, kata Syarief, akan tergantung pada hasil pemeriksaan polisi.

“Sanksi akademik juga ada. Untuk sanksi (akademik) yang lebih keras, itu sudah dalam proses pencarian fakta dari berbagai sumber yang lebih akurat,” jelasnya.

Aga Trias Tahta (19 tahun), mahasiswa Fisip Universitas Lampung (Unila) jurusan Sosiologi angkatan 2019, meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Cakrawala, di Desa Cikoak, Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran, Minggu (29/9/2019).

Menurut Fediansyah, alumni Cakrawala Unila yang ikut berada di lokasi, korban jatuh pingsan pertama kali pada Kamis, diduga karena kelelahan.

“Hari Kamis almarhum sempat jatuh, penyebabnya kurang diketahui, mungkin kelelahan. Hari Sabtu pagi saat persiapan pelantikan ia jatuh pingsan kembali. Panitia sempat membuat tandu untuk mengevakuasi korban ke atas permukiman warga. Lokasi kejadian semacam lembah bukit sehingga pemukiman warga ada di atas. Namun ada warga di lokasi sehingga panitia mengevakuasinya menggunakan sepeda motor untuk dilakukan pertolongan selanjutnya dan dibawa ke Rumah Sakit,” kata Fediansyah, saat konferensi pers di Kopi Aceh, Bandarlampung, Senin (30/9/2019).

Menurut Ferdi, Cakrawala sudah berulang kali mengadakan Diksar. Kejadian yang dialami Aga di luar perkiraan panitia. Almarhum pingsan dianggap biasa oleh panitia, namun kenyataannya berdampak buruk.