Portal Berita Palsu Dibuat untuk Kepentingan Pilpres

Bagikan/Suka/Tweet:

JAKARTA, Teraslampung – Ahli teknologi informasi, Ruby Alamsyah, mengatakan tujuh portal berita palsu yang marak akhir-akhir ini memang dimanfaatkan untuk menghadapi Pemilihan Presiden 2014.

“Menurut saya, saat ini masih ada oknum-oknum yang terkait dengan pemilihan presiden yang mencoba memperkeruh suasana dengan cara disinformasi,” kata Ruby, Selasa 29 Juli 2014.

Ruby menuturkan pemalsu portal berita menggunakan subdomain dengan domain yang tidak resmi. Misalnya, portal berita resmi Tempo.co dipalsukan menjadi Tempo.com–news.com. Akibatnya, pengguna internet terkecoh dengan alamat situs yang menyerupai yang aslinya.

“Kendalanya, sekarang ini banyak pengguna internet Indonesia yang masih awam, sehingga mereka mudah tertipu. Padahal saya lihat tata letak situsnya tidak rapi, jadi sebenarnya bisa dengan mudah terdeteksi,” ujar Ruby.

Menurut Ruby, teknik penggunaan subdomain dengan domain palsu ini biasanya digunakan untuk kriminalitas perbankan. “Teknik ini biasa digunakan untuk penipuan. Biasanya menyasar situs-situs perbankan,” katanya.

Teknik penyampaian informasi yang salah untuk membingungkan orang lain atau disinformasi yang dilakukan oleh pelaku, menurut Ruby, termasuk ke dalam tindak penipuan, sehingga pelakunya dapat dikenai sanksi pidana. Selain penipuan, pemilik portal berita resmi dapat menuntut pemilik situs palsu dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Namun pelaku tidak dapat dikategorikan sebagai peretas atau hacker. “Mereka tidak merusak sistem, jadi tidak bisa disebut hacker,” ujarnya.

Sumber: tempo.co