Tiga Buah Buku tentang Borneo

Tiga buku tentang Borneo
Bagikan/Suka/Tweet:

Saya kembali mendapat kehormatan menerima cindera mata 3 buah buku dari Om Max Jusuf Alkadrie. Pertama buku Sejarah yang Hilang karya Mahendra Petrus tentang Sultan Hamid II. Jika menilik judulnya saja, maka kita tahu bahwa buku ini bukan berisi sejarah mainstream yang selama ini membuat nama Sultan Hamid II ternoda dan dengan sengaja dihapus dari panggung sejarah nasional. Saya benar-benar beruntung mendapat buku ini.

Selain itu, hal istimewa lainnya dari buku di atas karena saya menerima tandatangan dari salah seorang penyaksi dan pelaku sejarah itu sendiri. Bapak Max Jusuf Alkadrie yang saya panggil Om. Beliau adalah asisten pribadi Sultan Hamid II dan saksi hidup yang mendampingi dan tentu saja tahu banyak mengenai Sultan Hamid II.

Dalam upaya pengajuan nama Sultan Hamid II sebagai Pahlawan Nasional sebagai salah seorang yang memiliki jasa – salah satunya sebagai perancang Lambang Negara Indonesia Burung Garuda, maka penting kiranya benar-benar memahami kiprah Sultan Hamid II melalui buku-buku sejarah sebagaimana di atas.

Kemudian tak kalah berharganya adalah dua buku lain berjudul Pelayaran dan Perdagangan Kawasan Laut Sawu Abad Ke -18 – Awal Abad Ke-20 karya Didik Pradjoko dan buku Borneo 1843.

Bagi saya, apa yang saya dapat dari ini takan bisa “dicuri” dari saya. Jika harta maka itu bisa musnah, tetapi pengetahuan abadi. Semoga ini akan menjadi pengingat bagi upaya kita saling memahami dan silahturahim.

Bambang Bider, Pontianak, Kalimantan Barat