Warga Ketapang Panjang Digegerkan Penemuan Mayat Perempuan

Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya bersama Kapolsekta Panjang AKP Aditya Kurniawan saat berusaha mengevakuasi jasad korban bersama tim Inafis, Minggu (20/9) di Ketapang, Panjang.
Bagikan/Suka/Tweet:

Zainal Asikin/teraslampung.com

BANDARLAMPUNG — Sesosok mayat perempuan diketahui bernama Santi (29) warga Kampung Lubuk RT 04 LK 01, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Panjang, Bandarlampung ditemukan warga sudah tak bernyawa lagi tidak jauh dari rumahnya yang hanya berjarak sekitar 500 m (dekat perlintasan rel kereta api) dengan kondisi luka cukup parah dibagian kepala dan wajahnya, Minggu (20/9) sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat ditemukan, jasad korban berada di tebing curam sedalam 20 meter di Jalan By Pas dengan posisi telungkup. Beberapa petugas kepolisian dari Polsekta Panjang dan Inafis Polresta Bandarlampung yang berada dilokasi kejadian perkara, langsung melakukan penyelidikan dan mengevakuasi jasad korban pembunuhan tersebut.

Tidak jauh dari jasad korban, ditemukan sebuah batu yang terdapat bercak darah dan sepasang sandal japit. Selain itu juga ditemukan sepeda motor Viar warna hijau dengan plat nomor BE 3374 YI, motor tersebut diduga milik pelaku yang ditinggalkan. Semua barang butki tersebut,saat ini diamankan oleh polisi untuk proses penyelidikan.

Pantauan teraslampung.com, warga sekitar baik tua maupun muda bahkan anak-anak beramai-ramai melihat lokasi penemuan mayat meski kondisi lokasinya berada di tebing cukup curam. Namun tidak menghalangi warga sekitar untuk melihat mayat dari dekat. Begitu juga dengan pengguna jalan, yang saat itu sedang melintas dijalan Lintas Sumatera (By Pass) untuk melihat lansung kondisi mayat.

Dilokasi kejadian tampak Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya bersama Kampolsekta Panjang AKP Aditya Kurniawan bersama tim Inafis berusaha untuk mengevakuasi jasad korban.

Ketika jasad korban diangkat dan akan dimasukkan kedalam kantong jenazah oleh tim inafis Polresta Bandarlampung, karena warga banyak yang mengenali korban warga pun serentak mengucap astaghfirullah sembari menangis.

Bahkan salah seorang ibu rumah tangga bernama teh Nur (42) saat itu juga langsung pingsan dipinggiran rel perlintasan kereta api. Diketahui Nur merupakan masih kerabat korban, karena tidak kuat setelah melihat wajah korban yang kondisinya remuk Nur pun langsung pingsan. Beberapa warga lainnya, kemudian memapah Nur dan menbawanya pulang kerumahnya yang tidak jauh dari lokasi penemuan mayat.