Jejak  

Inilah Warisan 26 Mutiara Nasihat K.H. Maimoen Zubair

K.H. Maimoen Zubair (okzone.com)
K.H. Maimoen Zubair (okzone.com)
Bagikan/Suka/Tweet:

TERASLAMPUNG.COM — K.H. Maimoen Zubair (90) wafat di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi, Selasa pagi, 6 Agustus 2019. Wafatnya ulama kharismatis ini bukan hanya menjadi kehilangan besar bagi bangsa Indonesia, tetapi juga bagi masyarakat dunia. Terutama bagi masyarakat dunia yang merindukan hidup tenteram dan penuh toleransi.

Pria yang akrab disapa Mbah Moen itu pergi untuk selamanya seolah ingin meninggalkan negasi bahwa tugas mulianya sudah purna. Ia wafat saat bukan saat sedang sakit, dalam kondisi suci, hendak salat, ketika menjalankan rukun Islam kelima.

Tugas suci Mbah Moen tidak semata-mata mengajarkan ilmu agama bagi ribuan santrinya di Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang, Sarang, Jawa Tengah. Lebih dari itu, Mbah Moen juga banyak mengajarkan soal pentingnya hidup bertoleransi, pentingnya cinta tanah air, menghormati perbedaan, menyeimbangkan orientasi kehidupan dunia dan akhirat.

Semasa hidupnya, Mbah Moen adalah tempat bertanya. Ia serupa kamus berjalan yang bisa menjawab semua pertanyaan terkait masalah agama maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia sangat dihormati oleh K.H. Abdurrahman Wahid, K.H. Mustofa Bisri, maupun oleh para kiai muda.

Nasihat-nasihat kerap menghunjam, mengalir dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami– biasanya dalam bahasa Jawa — , menyejukkan, dan kontekstual. Nasihat-nasihat yang mungkin jumlahnya ratusan atau bahkan ribuan yang pernah disampaikan Mbah Moen itulah salah satu warisan terbaik Mbah Moen.

Nasihat-nasihat itu disampaikan Mbah Moen di berbagai kesempatan, baik saat bertemu dengan para santrinya, pada acara-acara NU, maupun pada saat merespons fenomena sosial masyarakat.  Isinya tentang banyak hal dan tidak langsung melulu tentang agama.

Tentang keikhlasan guru dalam mengajar misalnya, Mbah Moen mengatakan:  “Yang paling hebat dari seorang guru adalah mendidik, dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar.Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa satu di antara mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga.”

Sementara soal kyai yang tidak ikhlas mengajar Mbah Moen mengungkapkan dengan kritikan halus tetapi cukup menohok: “Orang Yahudi dulu mau mengajar kalau dikasih uang, tetapi kebanyakan kyai sekarang mondar-mandir sambil rokoan tidak mau mengajar kalau tidak dikasih uang.”

Adapun tentang toleransi Mbah Moen memberikan nasihat: “Perbedaan tak perlu dibesar-besarkan sehingga kita bisa hidup rukun. Yang penting kita umat Islam itu hablumminallah harus dikuatkan dan habluminannas harus dijaga dengan baik”. Nasihat ini diungkapkan Mbah Moen pada saat peringatan hari ulang tahun ke-91 Nahdlatul Ulama (NU) pada 2014 lalu.

Dari banyak mutiara nasihat Mbah Moen, berikut ini 26 nasihat yang dihimpun dari berbagai sumber baik dari kalangan santri NU maupun sumber-sumber lain:

  1. Islam tak akan roboh karena menghormati agama lain
    2. Perbedaan tak perlu dibesar-besarkan sehingga kita bisahidup rukun. Yang penting kita umat Islam itu hablumminallah harus dikuatkan dan habluminannas harus dijaga dengan baik (Mbah Moen pada saat Harlah ke-91 NU (2014).
    3. Sebaik-baiknya perhiasan adalah istri yang solehah, sebaik-baiknya harta adalah anak yang soleh-solehah pula. Inilah kenikmatan akhirat yang nanti akan dinikmati keluarga mukmin.
    4. Termasuk tanda kiamat itu ketika orang sudah tak mau bertani karena untungnya sedikit.
    5. Yang paling hebat dari seorang guru adalah mendidik, dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar.Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa satu di antara mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga.
    6. Jangan mudah buruk sangka biar tidak gelap dan tidak sengsara.
    7. Orang yang baik itu tidak menyelepekan dosa meskipun kecil dan tidak sombong ketika punya amal meskipun banyak.
    8. Jika engkau bukan orang yang menguasai ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba’ ta’ kepada anak-anamku. Setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu yang tak akan terputus pahalanya meskipun engkau berada di alam kuburmu.
    9. Orang Yahudi dulu mau mengajar kalau dikasih uang, tetapi kebanyakan kyai sekarang mondar-mandir sambil rokoan tidak mau mengajar kalau tidak dikasih uang.
    10. Orang di dunia itu ada yang senang dan ada yang susah. Semua itu supaya bisa mendekatkan diri kepada Allah, tetapi kalau di akhirat susah terus yaitu ketika di Neraka, dan senang terus ketika di surga.
    11. Untuk orang Islam ketika susah disabari dan ketika senang disyukuri.
    12. Bagusnya dunia itu ketika pisah antara bagus dan jelek, sebaliknya jeleknya dunia itu ketika campur antara bagus dan jelek.
    13. Bagus-bagusnya orang itu ialah orang yang bertaqwa, yaitu tidak mau melakukan dosa, baik dosa kecil maupun besar semuanya ditinggal
    14. Zaman akhir itu banyak orang yang mendemo Tuhan yaitu dengan cara Istighosah, seolah-olah seperti mengatur Tuhan.
    15. Ayah saya pernah mengatakan bahwa banyak orang yang tahu perkara satu tetapi yang lain tidak diketahui, seperti halnya orang tahunya hanya bab haji saja, atau shodaqoh pembangunan masjid saja, tetapi tidak tau bahwa sodaqoh itu juga ada yang buat fakir miskin.
    16. Dunia itu menjadi contoh atau cermin di akhirat.
    17. Allah itu membuat apa saja sebab diri sendiri ‘Bunga berat berkembang sendiri.
    18. Rasulullah telah bersabda yang artinya: Orang kaya itu akan membuat kota sendiri-sendiri, sedangkan orang miskin nanti akan membuat desa sendiri-sendiri.
    19. Semua barang itu akan hilang, orang makan daging juga akan hilang dagingnya, tetapi ada yang tidak hilang yaitu Ruh, ini pemberian lansung dari Allah tanpa proses.
    20. Yang namanya Wali kalau kelihatan itu sudah tidak disiplin Wali, karena Wali itu tidak boleh dicontoh, karena tingkahnya selalu berselisih dengan kebiasaan.
    21. Tanda wali itu sudah tidak bisa berkomunikasi dengan manusia karena kalau berdiskusi dengan manusia biasanya tidak bisa dzikir dengan Allah.
    22. Sesuatu yang bagus itu tidak kelihatan, dan akan kelihatan ketika ada yang tidak bagus, contoh kamu tau terang kalau sudah gelap, dan kamu tau Allah ketika kamu tau selain Allah.
    23. Orang ketika salat malam mengajak-ajak berati itu menandakan tidak begitu ikhlas, karena waktu malam itu waktu istirahat, kalau mau salat memang dari keinginan diri sendir.
    24. Seberapa senangnya orang bangun dari kubur, seberapa senangnya di akhirat.
    25. Orang ketika keluar dari kandungan sang Ibu harus susah, sedangkan keluar dari dunia yaitu meninggal harus senang ini alamatnya orang akan senang.
    26. Manusia baik itu tidak berubah sikapnya di kala senang dan susah.

Siti Qodratin/Dewira